Gagal jadi capres PKS, Nur Mahmudi akhirnya sadar tak laku
Merdeka.com - Meski pernah menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera periode 1998-2000, Nur Mahmudi Ismail kalah bersaing di internal partai dalam Pemilihan Raya. Namanya tersisih dan tidak dipilih oleh Majelis Syura. Wali Kota Depok ini pun mengaku legowo dan sadar tidak laku.
"Sepenuhnya legowo. Karena itu dari suara pemilih. Karena saya tidak kampanye juga," ujarnya di Balai Kota Depok, Kamis (6/2). Nur Mahmudi kalah bersaing dengan Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, dan Ahmad Heryawan yang akan menjalani tahapan selanjutnya di internal partai sebelum dipilih salah satu calon.
Walau gagal, dia menegaskan tetap setia dengan PKS. Apalagi tidak ada partai lain yang tertarik dengan dirinya. "Sampai saat ini belum ada partai yang melamar, dan saya yakin tidak ada," ujarnya.
Mantan Menteri Kehutanan era Gus Dur itu mengaku banyak utang budi di PKS. "Saya lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Bukan berati melepaskan partai, tapi bukan berarti juga meninggalkan partai," jelasnya.
Padahal, belakangan di jalan-jalan utama Kota Depok, beberapa spanduk terpasang yang mendukung pencapresan Nur Mahmudi. Misalnya dari kelompok yang menyatakan diri Paguyuban Cinta Damai.
"Sudah Nyata Kerukunan Umat Beragama di Kota Depok, Buah Kepemimpinan Nur Mahmudi Ismail. Dukung Menjadi Capres 2014-2019," dengan foto Nur Mahmudi memakai baju safari.
Ada juga spanduk dukungan sejenis dengan foto Nur Mahmudi sedang tersenyum di spanduk bertuliskan: Terima Kasih Kepada Para Kader dan Masyarakat Indonesia atas terpilihnya Bapak Nur Mahmudi Ismail Sebagai Salah Satu Calon Presiden Republik Indonesia.
Namun sepertinya mimpi Nur Mahmudi harus berakhir. Dia pun menyatakan akan kembali fokus memimpin Kota Depok. Terutama menjalankan program-programnya
"Program-program saya tetap dijalankan agar menjadi program nasional. Terutama ODNR (one day no rice) dan ODNC (one day no car)," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca SelengkapnyaArsul tidak akan ikut mengambil keputusan atau menangani sengketa Pilpres
Baca SelengkapnyaMK Pastikan Empat Menteri Siap Hadiri Panggilan Hakim Terkait Sengketa Pilpres
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
5 PPK di Palembang Gelembungkan Suara Caleg, Penghitungan Suara Diambil Alih KPU
Baca SelengkapnyaKPK diduga tengah mencari tahu keberadaan mantan Caleg PDIP Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaPKB dan PKS telah sepakat menghadapi pasca-Pilpres dengan bersatu untuk hadapi tantangan yang kian besar.
Baca SelengkapnyaSengketa Pilpres 2024 Diputuskan Besok, Mungkinkah Prabowo Hadir Langsung ke MK?
Baca SelengkapnyaPosisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca SelengkapnyaCak Imin soal Putusan MK Menolak Gugatan Pilpres: Sebetulnya Tidak Mengejutkan
Baca Selengkapnya