Djarot ajak publik pantau pengelolaan anggaran, Edy bentuk tim awasi kebocoran APBD
Merdeka.com - Cagub nomor urut 1 Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, bakal membentuk tim yang diisi oleh kalangan kepolisian, kejaksaan, hingga profesional dalam mengelola anggaran. Tim itu dibentuk untuk mencegah kebocoran dalam mengelola APBD Sumut.
"Nantinya saya akan lakukan menjemput bola. Saya akan membentuk tim di situ. Tim ini jelas efektif, yang profesional, kepolisian, kejaksaan, tenaga ahli hukum untuk mengawasi sehingga sedini mungkin tidak ada kebocoran," kata Edy menjawab pertanyaan Djarot terkait pengelolaan APBD seperti tertuang dalam visi dan misi dalam debat perdana Cagub-Cawagub Sumut, di Santika Premiere Dyandra Hotel, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/5) malam.
Edy menambahkan, hal yang fokus perhatiannya yakni perbaikan moral. Menurut mantan Pangkostrad ini, apabila moral orang tersebut baik perbuatan korupsi tak akan dilakukan.
"Kita sudah tahu, sudah planning, tinggal kita awasi ini semua. Saya yakin ini kalau orang benar pasti itu selesai itu urusan semua. Persoalan ini sistem sudah benar hanya orangnya. Maka yang muslim rajin-rajin ke masjid, yang nasrani rajin-rajin gereja, benar-benar lakukan itu," kata Edy.
Sementara menurut Djarot, masalah korupsi seperti terjadi di zaman kepemimpinan gubernur Gatot karena pengelolaan APBD yang tak transparan. Oleh sebab itu, Djarot sesumbar baka menghadirkan tata kelola anggaran yang transparan.
"Terjadinya korupsi di zamannya pak Gatot itu persoalan hukum iya tetapi persoalan hukum terjadi karena pengelolaan APBD yang tak transparan. Oleh karena itu, Djarot-Sihar akan menghadirkan tata pengelolaan yang transparan supaya publik bisa mengetahui dan pengalaman kelam di masa lalu tidak terjadi lagi di Sumut," kata Djarot.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada gugatan pertama, tidak ada penjelasan kubu Eddy perihal pencabutan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaPraktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil menetapkan seorang tersangka berinisial HC.
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaEdy Rahmayadi merupakan bakal calon gubernur pertama yang telah mengambil formulir pendaftaran Pilkada 2024 di PKB Sumut.
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca Selengkapnya