Demokrat: Hamdi Muluk tidak keluar, tapi diganti oleh komite
Merdeka.com - Ketua DPP Bidang Komunikasi Publik Partai Demokrat Hinca Pandjaitan membantah terjadi kekisruhan dalam pagelaran konvensi capres Demokrat. Dia menegaskan, Hamdi Muluk tidak keluar dari komite audit, melainkan diganti.
Hinca menjelaskan, Komite Konvensi sebelumnya mengajak Hamdi untuk bergabung menjadi anggota komite audit. Hamdi diajak karena dinilai punya kompetensi yang tak diragukan lagi.
"Tapi kemudian (Hamdi Muluk) menjelaskan, ada kesibukannya di fakultas (Fakultas Psikologi UI sebagai dosen). Makanya, kita cari penggantinya, Al Muktabar," jelas Hinca yang juga Jubir Komite Konvensi saat dikonfirmasi, Senin (13/1).
Hinca menegaskan, perhelatan konvensi yang digelar komite tetap berjalan sesuai jadwalnya. Hal ini, kata dia, dapat dibuktikan dengan suksesnya agenda-agenda yang dilakukan komite. Bahkan, pihaknya akan menggelar Debat Bernegara 11 Peserta Konvensi Capres Demokrat pada 21 Januari sampai 2 April di 12 kota.
"Dibagi jadi Kelompok 5 dan Kelompok 6, karena kalau 11 langsung kebanyakan. Nanti pada hari yang sama, masing-masing di Medan dan di Palembang. Misalnya, Kelompok 5 di Medan hari ini. Maka, Kelompok 6 di Palembang. Besoknya, Kelompok 6 di Medan dan Kelompok 5 di Palembang," papar dia.
Begitu pula dengan tiga anggota Komite Audit Survei, kata Hinca, tetap bekerja sesuai tugasnya. Tak terkecuali, tiga lembaga survei yang dipakai untuk mengukur elektabilitas 11 peserta konvensi.
Sementara, menyangkut ancaman keluarnya Effendi Ghazali dari keanggotaan Komite Konvensi, menurut dia, itu hak pribadi Effendi.
"Itu hak beliau," kata dia.
Diketahui, untuk menjaga independensi hasil audit yang dilakukan oleh Komite Konvensi, panitia penjaringan capres Demokrat membentuk tim audit yang terdiri dari empat orang. Mereka adalah Hamdi Muluk, Thamrin Amal Tamagola, Andrinof A Chaniago dan Almuktabar.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaPDIP akan menunggu dan menghormati sengketa Pemilu yang bergulir di Mahkamah Konstitusi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca SelengkapnyaPalguna mengaku baru memperoleh kabar pelaporan tersebut ketika baru pulang dari Bali.
Baca SelengkapnyaHubungan Demokrat dan PDIP sebelum Pemilu 2024 sempat cair.
Baca SelengkapnyaMK bakal menggelar sidang perdana PHPU Pilpres dengan agenda sidang pleno pemeriksaan pendahuluan.
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaBudi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Selengkapnya