Cak Imin Berjanji Hentikan Program Food Estate Prabowo yang Gagal

"Maka insyaallah, Amin menang saya sudah sepakat, ada empat agenda utama bersama Mas Anies, nanti 14 Februari coblosan menang, dilantiknya presiden, 20 Oktober siang, malam yang kita lakukan pertama melakukan langkah penyediaan pupuk untuk seluruh para petani kita," ujar Cak Imin saat memberikan sambutan ppada acara "Silaturahmi dan Konsolidasi Relawan Basra AMIN" di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (26/1).

"Yang kedua menghentikan food estate, lumbung pangan, yang hanya menguntungkan perusahaan tidak menguntungkan petani. Bahkan merusak hutan kita. Yang ketiga, pendidikan yang diabaikan langsung kita ditangani menjadi semangat mewujudkan SDM yang unggul siap bersaing. Itu tanggal 20 (Oktober) malam," ujarnya.

Cak Imin juga akan datang langsung ke pabrik-pabrik pupuk untuk mengetahui ketersediannya. "Kalau kamu enggak sanggup, bikin pabrik baru. Itu sudah yang menjadi langkah. Ini yang dinamakan perubahan, itulah cita-cita dan harapan kita," ujarnya.

Diketahui, program food estate mendadak jadi sorotan. Poyek dinilai gagal. Bahkan, sejumlah kalangan menilainya sebagai kejahatan lingkungan.

Pasa debat Cawapres hari Minggu (21/1) malam, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud Md kompak mengkritik food estate yang disebut sebagai proyek gagal dan merusak lingkungan.

Kemudahan Kredit

Cak Imin awalnya menceritakan soal dirinya bertemu dengan 100 pengusaha di Tulungagung, Jawa Timur, dan menitipkan kepada dirinya agar UMKM dimudahkan mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"KUR itu dimudahkan tidak hanya untuk pengusaha besar justru untuk pengusaha kecil. Kami minta koperasi dijadikan ujung tombak kredit kemudian usaha kecil dan menengah, permodalan harus mudah diakses oleh rakyat yang paling kecil. Saya sampaikan, kepada 100 pengusaha di Tulungagung itu, saya sampaikan, siap laksanakan, kami Anies-Muhaimin tidak ada yang nyumbang dari pengusaha besar, justru kalianlah yang akan menjadi penentu arah," kata

"Begini, konstitusi kita sudah jelas, mewajibkan pemerintah berpihak pada usaha kecil dan menengah. Tapi kenapa dari zaman ke zaman hingga hari ini UMKM terus menjadi merana dan diabaikan dan tidak pernah mendapatkan tempat yang nyata, betul?" ujarnya.