Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak buah Rhoma Irama protes dangdut tak boleh buat kampanye

Anak buah Rhoma Irama protes dangdut tak boleh buat kampanye panggung dangdut. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyarankan agar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang, tidak menggunakan musik dangdut sebagai alat kampanye, menuai kritik dari Soneta Fans Club Indonesia (SFCI) Jawa Timur.

Para penggemar Rhoma Irama di Jawa Timur mengaku keberatan dan kecewa terhadap statmen SBY tersebut. Sebab, mereka menilai, nuansa politik dari pernyataan SBY itu, sangat kental. Seperti diketahui bersama, pada Pilpres 2014 mendatang, si 'Raja Dangdut' Rhoma Irama, akan maju bersaing merebut kursi RI 1.

"Jika KPU menangkap statmen tersebut sebagai intruksi, maka ini adalah pelemahan secara sistematis pada salah satu figur calon presiden,' kata Ketua SFCI Jawa Timur, Surya Aka Syahnagra, Kamis (17/1).

Di luar konteks politik, lanjut dia, pernyataan SBY itu menunjukKan, sebagai presiden, dia tidak memiliki sensifitas terhadap karya anak bangsa. "Musik dangdut itu adalah salah satu jenis musik yang paling dicintai masyarakat Indonesia. Apalagi, saat ini, Kemendikbud tengah melakukan proses ke Unesco, agar menjadikan musik dangdut sebagai World Heritage."

Untuk itu, Surya Aka menegaskan, kalau pihaknya sangat tidak sepakat, dangdut dianggap sebagai pemicu kerusuhan saat kampanye. Grup dangdut Soneta pimpinan Rhoma Irama, kata dia, sudah sejak masa orde baru mengawal kampanye Pemilu dan buktinya selalu tertib.

"Dangdut harus diakui sebagai komponen yang ikut memberikan ketenangan dalam suksesnya kampanye."

Sebelumnya pada 15 Januari lalu, di Hotel Borobudur, Jakarta, SBY mengingatkan partai politik terkait cara berkampanye. Dia memaparkan, sebaiknya, kampanye dengan jumlah ratusan ribu orang, mulai dikurangi. Dia menyarankan, untuk tidak menggunakan konser dangdut demi menarik perhatian rakyat.

"Yang penting media massa mau siarkan. Yang penting rakyat mendengar. Daripada ratusan ribu malah tidak dengar, malah minta air, dangdut. Bukan dilarang, barang kali dibatasi oleh KPU. Dengan demikian lebih tertib dan lebih hemat. Kalau pemilu malah dari mana cari uangnya. Saya takutnya salah mencari uang itu," kata SBY.

SBY menyarankan debat antar-calon presiden dibuat dengan program lebih terarah, sehingga masyarakat bisa mendengar langsung paparan yang disampaikan. Kondisi itu berhasil diterapkan ketika Amerika Serikat tengah menggelar Pilpres di negaranya beberapa waktu lalu.

Belakangan SBY membantah melarang musik dangdut. Menurutnya saat kampanye Demokrat tahun 2009 juga dulu sering menggunakan musik dangdut.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ibunya Meninggal, Anak SD ini Dirawat Bapaknya Selalu Dibawakan Bekal ke Sekolah, Menunya jadi Sorotan
Ibunya Meninggal, Anak SD ini Dirawat Bapaknya Selalu Dibawakan Bekal ke Sekolah, Menunya jadi Sorotan

Meski hanya diurus sang ayah, bocah tersebut terlihat terawat.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Ibu Pembunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Bilang ke Suami ‘Sebentar Lagi Kiamat’
Ibu Pembunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Bilang ke Suami ‘Sebentar Lagi Kiamat’

Suami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Satu Santri Penganiaya Junior di Tebo Jambi hingga Meninggal Dunia Divonis Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa
Satu Santri Penganiaya Junior di Tebo Jambi hingga Meninggal Dunia Divonis Lebih Rendah dari Tuntutan Jaksa

Putusan itu dibacakan Ketua Hakim Rintis Candra di Pengadilan Negeri Tebo, Kamis (25/4) siang.

Baca Selengkapnya
Punya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat
Punya Anak Terkenal dan Kaya Raya, Begini Sederhananya Ayah Ibu Lesti Kejora Makan Menu Kampung tapi Nikmat

Kehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.

Baca Selengkapnya
Remaja Putri di Jambi Tewas Ditikam Mantan Ayah Tiri, Ibunya Terluka Parah
Remaja Putri di Jambi Tewas Ditikam Mantan Ayah Tiri, Ibunya Terluka Parah

Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.

Baca Selengkapnya
Benar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah
Benar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah

Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.

Baca Selengkapnya
Buntut Rombongan Pesilat Bacok Warga di Lamongan, Para Orang Tua Menangis Sesali Perbuatan Anaknya
Buntut Rombongan Pesilat Bacok Warga di Lamongan, Para Orang Tua Menangis Sesali Perbuatan Anaknya

Mereka menyerang warga secara acak saat melintas jalan raya

Baca Selengkapnya
Anak 10 Tahun Sebatang Kara Ini Jalan Kaki 5 Km Jualan Kue Pancong Keliling, Hanya Dapat Upah Rp 15 Ribu Sehari
Anak 10 Tahun Sebatang Kara Ini Jalan Kaki 5 Km Jualan Kue Pancong Keliling, Hanya Dapat Upah Rp 15 Ribu Sehari

. Usai ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi dan menitipkannya pada tetangga.

Baca Selengkapnya