4 Kritik keras Hashim Djojohadikusumo buat Jokowi
Merdeka.com - Adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo kini tengah ramai diperbincangkan. Pasalnya, kritikan pedasnya terhadap Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menuai kecaman dari masyarakat.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini pun santer dikabarkan akan menjegal pemerintahan Jokowi, hal itu disampaikannya dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal yang menyatakan tak bisa menerima kekalahan atas hasil Pemilu Presiden (Pilpres) pada 9 Juli lalu.
Maka, untuk membalas kekalahan itu Hashim pun mengatakan akan memindahkan medan perangnya ke parlemen. Dari Senayan, Hashim berjanji akan terus mengusik pemerintahan Jokowi.
Setelah mendapat tanggapan dari beberapa pihak atas penyataan kontroversial yang dilontarkan Hashim, Prabowo pun angkat bicara, Dia menampik isu tersebut dengan dalih pernyataan adiknya telah dipelintir oleh media.
Sebelumnya, Hashim kerap menyampaikan beberapa kritikan kerasnya terhadap Jokowi, berikut rangkumannya:
Mana kabinet non transaksional?
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengkritik presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Salah satu hal yang dikritisi Hashim adalah janji Jokowi soal kabinet profesional."Katanya kabinet profesional tidak transaksional? Tapi sekarang 16 menteri dari partai. Mana kabinet profesional non transaksional?" cetusnya.Menurut adik kandung Prabowo Subianto ini, pemilihan menteri sepenuhnya hak prerogratif presiden. Artinya, Jokowi memiliki kendali penuh menentukan siapa-siapa saja yang bakal ditunjuk menjadi menteri selama lima tahun ke depan."Ini hak preogratif presiden, DPR tidak berhak menolak. Hak presiden menentukan menteri dan pejabat setingkat menteri seperti Jaksa agung," ungkapnya.
Mana kabinet langsing?
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengkritik presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Setelah mengkritisi kabinet profesional, Hashim melontarkan kritikannya terkait kabinet langsing yang dijanjikan Jokowi.Dia menilai jumlah menteri yang ditetapkan Jokowi tidak lah sesuai dengan apa yang pernah disampaikannya. Adik kandung Prabowo Subianto ini pun menganggap jumlah menteri dalam kabinet bukanlah langsing melainkan sebaliknya."Mana kabinet langsing?" sindir Hashim.Seperti diketahui, jumlah menteri dalam kabinet Jokowi adalah 34, 16 di antaranya diberikan sebagai jatah calon menteri dari partai politik. Sisanya dari kalangan profesional.
Naikkan BBM, Jokowi tak tepati janji!
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengritik rencana Jokowi Widodo dan Jusuf Kalla untuk menaikkan harga BBM bersubsidi jika telah dilantik menjadi presiden dan wakil presiden, 20 Oktober mendatang.Adik Prabowo Subianto ini mempertanyakan Jokowi yang pernah berjanji tidak akan menaikkan harga BBM. Tak hanya itu, Hashim pun menyinggung kabar kenaikan harga BBM yang akan mencapai 50 persen tersebut."Harga BBM akan naik 50 persen jadi Rp 9 ribu. Janji dari beliau, tidak akan menambah kenaikan harga BBM. Itu janji loh? Sekarang kok tidak tepati janji," kata Hashim dalam sebuah acara talkshow di TvOne, Jumat (10/10).Seperti diketahui, Jokowi selama ini getol ingin menaikkan harga BBM. Bahkan Jokowi meminta kepada Presiden SBY untuk menaikkan harga BBM. Dalam beberapa kesempatan, SBY menolak permintaan Jokowi tersebut.
Mana janji akan tetap jadi Gubernur DKI?
Bagi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo pertarungan menghadapi Jokowi-JK belum selesai. Justru Hashim kini punya amunisi baru untuk menghadapi Presiden terpilih Joko Widodo yakni, memindahkan medan perang ke parlemen (MPR dan DPR).Adik Prabowo Subianto ini mengaku masih kesal dengan Jokowi. Sebab, Jokowi pernah berjanji pada dirinya untuk tetap menjadi gubernur DKI dan tidak menjadi calon presiden. "Sejujurnya, kami tidak dapat menerima (kekalahan itu)" kata Hashim."Saya dan kakak saya tidak berada dalam suasana hati yang baik untuk beberapa waktu. Kami merasa telah dicurangi. Tapi, tak masalah. Aturan mainnya seperti itu, dan kami menerimanya," imbuhnya.Koalisi Merah Putih (KMP) penyokong pasangan Prabowo-Hatta pada pilpres lalu masih solid hingga kini. Bahkan semakin kompak dan berlanjut ke DPR dan MPR.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan kritik keras kepada Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi secara bergantian sudah bertemu dengan Prabowo Subianto, Airlangga dan Zulkifli Hasan
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca SelengkapnyaEros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnya