WNI Tewas Ditembak di Texas Bukan PMI, Pemulangan Jenazah Tunggu Sertifikat Kematian
Merdeka.com - Seorang Novita Kurnia Putri, korban penembakan Texas Amerika Serikat bukan seorang pekerja migran. Pihak Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jawa Tengah menyatakan hasil sinkronisasi data yang ia lakukan, Novita yang meninggal karena tertembak di Texas tidak tercatat pada daftar BP2MI.
"Hasil penelusuran kami bahwa Novita Kurnia Putri tidak tercatat pada Sisko-BP2MI. Sehingga patut diduga bukan sebagai PMI. Untuk informasi dari KJRI Houston yang bersangkutan bersuamikan WN Amerika," kata Sub Koordinator Perlindungan dan Pemberdayaan BP3MI Jateng, Rondi, Senin (10/10).
Rondi mengatakan, pihak BP3MI saat ini masih menunggu informasi lanjutan dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja mengenai Novita benar-benar WNI asal di Semarang atau tidak.
"Itu kejadiannya kan di Texas. Kemenlu dan Kemenaker belum ada informasi lanjutan, seperti apa statusnya. Ini sedang kami cari alamat lengkapnya. Saya masih menelusuri," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Jateng, Sakina Rosellasari mengatakan, kepastian bahwa Novita merupakan warga Semarang, sampai saat ini masih menindaklanjuti informasi tersebut.
"Kita belum tahu banyak, yang terinfo bukan Pekerja Migran Indonesia. Jadi tidak terdata di BP2MI," kata Roselasari.
Menurut dia, pihak Disnakertrans hingga saat ini masih berkomunikasi dengan sepupu korban bernama Fransisca. Namun berdasarkan informasi yang didapat, keluarga korban merupakan keluarga kurang mampu. Saat ini jenazah korban masih diautopsi dan sertifikat kematian akan terbit setelah proses autopsi ini selesai.
"Jadi untuk proses pemulangan jenazah masih menunggu sertifikat kematian," ujar dia.
Kepala Disnaker Kota Semarang, Sutrisno mengaku masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat jika memang jenazah Novita akan dipulangkan ke Semarang. Pihak Disnakertrans Jateng yang mengurus pemulangan jenazah Novita maupun validasi data alamatnya.
"Kita masih sebatas koordinasi dengan Disnakertrans Jateng. Mengenai hal lain-lainnya yang berwenang pusat, kalau jenazah sudah di Indonesia, baru kami ikut bergerak," kata Sutrisno.
WNI di Texas Tewas Diberondong Ratusan Peluru, Pelaku Diduga 5 Remaja
Seorang warga negara Indonesia asal Semarang, Jawa Tengah bernama Novita Brazil yang tinggal di wilayah Far Westside, Texas, Amerika Serikat (AS) menjadi korban penembakan. Wanita berusia 25 tahun itu meninggal ketika 5 orang remaja menembaki rumahnya yang terletak di Jalan 14000 Bald Mountain Drive.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston, Texas mengatakan mereka tengah berupaya memulangkan jenazah Novita untuk dimakamkan di Semarang.
Penembakan itu terjadi pada 4 Oktober pukul 00.30 di saat Novita sedang bekerja di depan komputernya. Penembakan itu juga melukai seorang penginap Airbnb berumur 41 tahun.
Polisi menjelaskan rumah Novita secara keliru menjadi target salah sasaran dalam penembakan sambil mengemudi atau drive-by shooting. Lebih dari 100 peluru menghujani rumah Novita hingga akhirnya dia terbunuh.
Dikutip dari laman MYSA, Sabtu (8/10), polisi setempat segera menyelidiki kasus penembakan ini. Polisi mengungkap mereka telah menangkap 5 pelaku penembakan, yaitu 2 anak remaja berumur 14 tahun, 2 lainnya berumur 15 tahun, dan satu orang berumur 17 tahun.
Awalnya polisi menangkap 2 remaja berumur 14 dan 15 tahun pekan lalu. Kedua anak itu didakwa melakukan pembunuhan dan penyerangan dengan senjata mematikan.
Kemudian pada 8 Oktober, polisi menangkap tersangka penembakan berumur 17 tahun bernama Johnny Bermea. Dia didakwa melakukan tindak kejahatan mematikan dengan senjata api.
Terakhir polisi menangkap 2 remaja berumur 14 dan 15 tahun dan mereka didakwa melakukan tindakan mematikan dengan senjata api.
Hingga kini polisi belum mengungkap nama dari 4 remaja yang mereka tangkap. Namun polisi menjelaskan 2 remaja yang mereka tangkap mencoba untuk melarikan diri dari rumah. Pengejaran antara penembak dan polisi yang melibatkan helikopter pun terjadi.
Polisi mengatakan kelima remaja itu melakukan aksinya dengan mobil curian. Asal usul senjata api pun sulit dilacak polisi. Namun Sherif Salazar mengatakan senjata api itu mungkin dicuri oleh kelima remaja itu dari sebuah mobil.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPJS Ketenagakerjaan memperingati Hari Migran Internasional.
Baca SelengkapnyaKetiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Benny mengatakan, pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan ke Korea Selatan ini merupakan orang-orang pilihan dan memiliki kompeten.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaPemilu di Polandia berjalan tertib dan lancar serta diikuti oleh banyak WNI yang mencoblos dengan antusias.
Baca SelengkapnyaDia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.
Baca Selengkapnya