WN Malaysia Ditangkap di Berau Usai Beli Makanan Pakai Uang Palsu
Merdeka.com - Faisal (40), warga yang tinggal di kawasan Balikukup, Kecamatan Batu Putih, Berau, Kalimantan Timur, ditangkap polisi usai membeli makanan di warung sekitar dia tinggal. Dia diduga sebagai pengedar uang palsu. Saat diperiksa, dia mengaku tinggal di Semporna, negara bagian Sabah, Malaysia.
"Iya benar. Kasus itu sedang kita tangani," kata Kapolres Berau AKBP, Pramuja Sigit Wahono, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (27/11).
Faisal ditangkap Jumat (23/11) lalu, usai membeli makanan di warung. Sebelumnya, warga sebenarnya sudah menaruh curiga, Faisal menggunakan uang pecahan Rp 100 ribu palsu saat belanja di warung.
"Terus warga memang lapor ke petugas kepolisian setempat, hingga akhirnya dia (Faisal) kita amankan," ujar Sigit.
Faisal sendiri, tinggal di Balikukup kurang dari 1 tahun terakhir ini. Dia menumpang majikannya, sebagai juragan kapal, sekaligus ikut bekerja untuk hidup sehari-hari. "Saat diamankan, dia memang mengaku warga Malaysia, tinggal di Semporna. Jadi, tinggal di sana (Balikukup) beberapa bulan ini," ujar Sigit.
"Kita amankan beberapa bukti uang pecahan Rp 100 ribu. Uang itu yang belakangan palsu, digunakan untuk membeli di warung," terang Sigit.
Sigit menerangkan, Polres Berau telah berkoordinasi bersama Kantor Imigrasi Tanjung Redeb, untuk memastikan status kewarganegaraannya. "Benar. Kita sudah kirim surat, dan tunggu jawaban dari kantor imigrasi. Sekarang ini, dia (Faisal) diamankan di Polres," kata Sigit.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedatangannya di Tanah Air, membuat Risma harus membayar sejumlah uang bea cukai yang totalnya sampai Rp360 juta. Ternyata ini yang dibawa.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI dapat misi dari istri untuk berbelanja di warung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaBahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.
Baca SelengkapnyaPembatasan dilakukan karena khawatir masyarakat akan melakukan hal ini terhadap barang bawaan berlebih.
Baca SelengkapnyaWanita ini pindah dari Jawa Tengah ke Papua. Kaget harga barang dan makan serba mahal.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaSejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca Selengkapnya