Wilayahnya dibom, China kirim pesawat tempur ke perbatasan Myanmar

Merdeka.com - China mengirim pesawat tempur untuk berpatroli di perbatasannya dengan Myanmar. Hal itu dilakukan setelah satu bom dijatuhkan oleh pesawat tempur Myanmar membunuh lima warga China di Provinsi Yunan.

Peristiwa itu terjadi setelah China memperingatkan adanya peningkatan kekerasan dekat perbatasan tersebut. Kejadian itu menyusul peningkatan konflik etnis di kawasan Kokang yang terpencil di negara bagian Shan, di timur laut Myanmar.

"Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat pada Jumat mengirim beberapa jet tempur untuk melacak, memantau, memperingatkan dan mengusir pesawat-pesawat militer Myanmar yang terbang dekat perbatasan Tiongkok, kata juru bicara AU Tiongkok Shen Jinke yang dikutip Antara dari Xinhua, Minggu (15/3).

China tak mau tinggal diam, mereka protes keras akibat insiden pengeboman Myanmar di wilayah mereka. Wakil Menteri Luar Negeri China Liu Zhenmin memanggil duta besar Myanmar untuk China, Thit Linn Ohn, pada Jumat malam untuk memprotes kematian tersebut.

Liu mendesak Myanmar untuk menyelidiki seksama kasus tersebut dan mengambil langkah-langkah efektif dan segera guna mencegah jangan sampai insiden-insiden seperti itu terulang kembali. Dia mengimbau otoritas Myanmar untuk memelihara keamanan dan stabilitas di kawasan-kawasan perbatasan antara China dan Myanmar.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan awal pekan ini satu rumah di Yunan telah terkena gempuran dari militer Myanmar yang bertempur melawan pasukan pemberontak. Bulan lalu Myanmar memberlakukan keadaan darurat di Kokang sebagai tanggapan atas konflik sejak 9 Februari lalu.

Myanmar menuding tentara bayaran China turut bertempur bersama pemberontak dari etnis Kokang. Mereka meminta kerja sama Beijing mencegah serangan teroris yang dilancarkan dari wilayah China