Warga Terdampak Pembebasan Lahan Bandara Kediri Mulai Huni Kampung Tanjung Baru
Merdeka.com - Puluhan warga terdampak pembebasan lahan bandar udara Kediri menolak menjual lahannya untuk proyek strategis nasional tersebut. Warga beralasan nilai ganti untung yang diberikan turun sehingga tak sebanding dengan harga beli lahan baru.
Sementara itu sebagian warga yang sudah menjual lahannya memilih menghuni sebuah perkampungan anyar yang diberi nama Kampung Tanjung Baru.
Kampung Tanjung Baru begitu nama permukiman baru yang kini dihuni oleh sejumlah warga terdampak pembebasan lahan bandara Kediri. Nama perkampungan di Dusun Bedrek Selatan Desa Grogol Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri ini diambil dari daerah asal penghuninya yakni Dusun Tanjung yang hilang dari peta desa setelah menjadi area bandara.
Suparyono Kepala Desa Grogol mengatakan di Kampung Tanjung Baru telah berdiri sembilan bangunan rumah dan satu musala.
"Kawasan seluas 9 ribu meter persegi tersebut sengaja dipersiapkan untuk warga terdampak lahan pembebasan proyek bandara. Masih ada dua kavling kosong dan lahan potensi permukiman yang dipersiapkan bagi warga lain," kata Suparyono pada wartawan, Rabu (22/1).
Sebagaimana diketahui 55 kepala keluarga belum bersedia melepas lahannya. Mereka tersebar di 3 desa yaitu Desa Grogol 48 KK dan Jatirejo Kecamatan Grogol 3 KK dan Desa Bulusari Kecamatan Tarokan 15 KK. "Masyarakat menolak nilai ganti untung yang ditetapkan Rp10.500.000 per rhu (1 rhu=14m2). Karena harga beli tahan di sekitar sudah mencapai Rp15.000.000 hingga Rp20.000.000 juta per rhu," tambahnya.
Sementara itu direktur PT Surya Dhoho Investama Maksin Arisandi menawarkan solusi tukar guling lahan. "Bagi warga yang tidak sepakat dengan nilai ganti untung, pihak pengembang dan pemerintah Kabupaten Kediri menyiapkan lahan di Kampung Tanjung Baru tersebut untuk mereka yang berubah fikiran," jelas Maksin.
Dalam proses tukar guling lahan untuk relokasi warga terdampak pemerintah Kabupaten Kediri memberikan santunan Rp30.000.000 juta bagi warga miskin. Selain itu pemerintah juga memberikan fasilitas pembuatan sumur dan biaya pemasangan listrik.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menegaskan pemerintah juga punya tujuan besar pembangunan yang juga harus dikawal dan dijaga bersama-sama.
Baca SelengkapnyaSelain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca SelengkapnyaTNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beredar di media sosial seorang preman memalak pekerja di sebuah proyek pembangunan jembatan di Desa Cijunti.
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 6 persen dari jumlah pelayanan penumpang di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaMirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya