Wanda Hamidah: Perbaikan Gizi Masyarakat Jakarta Harus Terus Diperjuangkan

Merdeka.com - Aktivis perempuan, Wanda Hamidah mengatakan, kebijakan terhadap perbaikan gizi keluarga harus didorong terus. Jangan sampai kebijakan tersebut justru menyasar kepada masyarakat yang mampu.

Dia berjanji akan memperjuangkan hak jaminan kesehatan untuk warga miskin Jakarta. Terutama soal asupan gizi untuk masyarakat miskin.

"Saya akan memperjuangkan hak-hak kesehatan. (Perawatan) Yang kurang gizi harus dijamin di puskesmas atau rumah sakit. Pemerintah harus menjamin itu," katanya, Jumat (25/1).

Ketua Garnita Malahayati NasDem itu mengatakan tidak ingin ada anak-anak khususnya di Jakarta Timur mengalami gizi buruk. Oleh karena itu, dia akan memperjuangkan anggaran-anggaran untuk masyarakat kurang mampu seperti Program Keluarga Harapan (PKH).

"Jika saya terpilih menjadi anggota DPR, saya harus memastikan anggaran untuk masyarakat kurang mampu cukup. Dan juga memastikan pengaturannya tepat sasaran," ujarnya.

Wanda menjelaskan, bantuan sosial PKH bisa digunakan oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk fasilitas kesehatan. Untuk pemeriksaan ibu hamil sampai melahirkan, juga bayi untuk mendapatkan fasilitas dari puskesmas hingga terjamin gizinya.

"PKH itu untuk keluarga miskin ditingkatkan menjadi masyarakat yang pra sejahtera. Saat saya jadi DPR akan mendata siapa yang ada di Jakarta Timur. Saya akan mencocokkan anggaran, jika anggaran tidak cukup untuk warga Jaktim saya akan berjuang untuk itu," ujarnya.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (BPPK) dan dirilis Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya perbaikan status gizi pada balita di Indonesia. Proporsi status gizi sangat pendek dan pendek turun dari 37,2 persen (Riskesdas 2013) menjadi 30,8 persen. Demikian juga proporsi status gizi buruk dan gizi kurang turun dari 19,6 persen (Riskesdas 2013) menjadi 17,7 persen.

Riset itu menggunakan 300.000 sampel rumah tangga atau 1,2 juta jiwa. Dari jumlah itu menghasilkan beragam data dan informasi yang memperlihatkan wajah kesehatan Indonesia. Data dan informasi ini meliputi Status Gizi; Kesehatan Ibu; Kesehatan Anak; Penyakit Menular; Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa, dan Kesehatan Gigi Mulut; Disabilitas dan Cidera; Kesehatan Lingkungan; Akses Pelayanan Kesehatan; dan Pelayanan Kesehatan Tradisional.