Wamenkes: Covid-19 di Indonesia Ada di Fase Terkendali
Merdeka.com - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, Indonesia sudah berada di fase pandemi Covid-19 terkendali dan masih membutuhkan sejumlah capaian lanjutan hingga dinyatakan sebagai endemi.
"Apakah kita bisa masuk fase endemi? Ada beberapa tahap yang harus dilewati, dari mulai pandemi, deseralasi, terkendali, eliminasi dan eradikasi," kata Dante saat menyampaikan pemaparan dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (23/5).
Menurut Dante, Indonesia saat ini telah masuk periode pandemi Covid-19 yang telah terkendali. Alasannya, pandemi saat ini tidak menyebabkan gangguan pada aktivitas sosial masyarakat, kasus yang terus menurun secara konsisten dan angka kasus konfirmasi per hari dapat diprediksi.
"Kami tidak bisa bilang sudah masuk dalam fase endemi, tapi pandemi yang terkendali," kata dia, dikutip Antara.
Dante mengatakan, saat ini perkembangan kasus Covid-19 di beberapa negara didominasi varian Omicron.
"Ada varian baru BA.4 dan BA.5, ini belum terlalu dominan dan belum ditemukan di Indonesia. Kami masih pantau Whole Genome Sequencing (WGS) kalau ada varian baru," kata Dante.
Wamenkes Jelaskan Dampak Varian Baru Covid-19
Dante menambahkan varian baru BA.4 dan BA.5 adalah turunan varian Omicron yang diperkirakan pakar kesehatan memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibanding Omicron. Namun secara hospitalisasi, kata Dante, tidak ada perbedaan dengan Omicron. Artinya, gejala yang dialami pasien tertular cenderung ringan dan tidak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
"Varian baru ini memiliki kemampuan netralisasi pada orang yang sudah divaksinasi. Artinya, orang yang sudah divaksinasi masih bisa kena atau immune escape," ujar dia.
Dante mengatakan, laju kasus Covid-19 di Indonesia cenderung rendah berdasarkan hasil pengamatan selama periode setelah Lebaran 2022.
"Saat ini sekitar 250 kasus baru setiap hari dan yang meninggal rendah, hanya ada tiga orang, dalam beberapa hari ini, dan hospitalisasi kebanyakan atas permintaan pasien, tapi tidak ada kasus berat yang kelihatan," kata dia.
Sekitar 230 kasus berat yang dilaporkan dari sejumlah rumah sakit, kata Dante, umumnya dialami pasien lansia yang belum menerima vaksinasi lengkap. "Ini jumlahnya sedikit. Umumnya pada pasien lansia dan belum vaksinasi lengkap," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnya