Wacana Menag Fachrul Razi Melarang Bercadar Dinilai Dapat Memicu Gejolak Sosial
Merdeka.com - Wacana Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengenai pelarangan menggunakan cadar di instansi pemerintah terus menuai sorotan. Wacana tersebut dinilai dapat memicu gejolak sosial kendati masih dalam kajian.
"Bukan pernyataan yang merangkul, tapi pernyataan yang bersifat membelah," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari dalam diskusi diadakan Populi Center, di Jakarta, Sabtu (2/11).
Qodari sepakat dengan program deradikalisasi digaungkan pemerintah. Akan tetapi dia berharap program tersebut disampaikan secara elegan.
"Menurut saya, oke ada program deradikalisasi, tapi seharusnya program itu disampaikan dan dikerjakan dengan cara yang elegan," kata Qodari.
Dia mengatakan, merapatnya Partai Gerindra dengan ketua umum Prabowo Subianto menjabat Menteri Pertahanan membuat kondisi politik sekarang sudah membaik. Menurut dia, para menteri Kabinet Indonesia Maju khususnya Menteri Agama pun harus menyampaikan program lebih elegan ketimbang menimbulkan kegaduhan.
"Pada hari ini semua orang kemudian tiba-tiba pasang kuda-kuda. Padahal Anda mau menyelesaikan masalah. Harusnya dimulai dari dialog. Karena ini persoalan besar, dan karena itu harus ditangani dengan baik," ungkap Qodari.
Dia meminta, partai politik, khususnya di DPR bisa memanggil dan meminta penjelasan Menteri Agama tersebut. "Tolong parpol bicara dengan menteri agama melalui komisinya masing-masing," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyatakan Presiden Joko Widodo guru politiknya, karena pernah mengalahkannya dua kali, yakni pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaPrabowo pun mengakui bahwa kadang pemimpin itu kurang mewaspadai kondisi terkini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menyinggung hilirisasi yang menjadi salah satu program unggulannya bersama Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMenurut Sangap, Sangap, berbagi jatah kekuasaan dengan lawan politik bukanlah solusi memajukan dan mensejaherakan rakyat.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaWacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca Selengkapnya