Vaksinasi Booster Kedua Targetkan 58 Ribu Tenaga Kesehatan di Sulsel
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) akan menyuntikkan vaksin booster kedua kepada 58.585 tenaga kesehatan (nakes). Di saat bersamaan, cakupan vaksinasi ketiga atau booster di Sulsel masih rendah.
"Kita mulai sosialisasikan kepada nakes soal surat edaran Kemenkes (Kementerian Kesehatan) terkait vaksinasi dosis booster kedua. Booster kedua ini untuk nakes, belum masyarakat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinkes Sulsel, Erwan Tri Sulistiyo kepada wartawan, Selasa (2/8).
Dia menyebutkan vaksinasi booster kedua bagi nakes karena menjadi garda terdepan penanganan Covid-19. Apalagi dalam sebulan terakhir kasus Covid-19 di Indonesia mulai kembali mengalami peningkatan.
"Pemerintah ingin antibodi nakes itu tinggi sehingga kembali di booster. Harus dikasih kuat lagi," tutur dia.
Dia menyebutkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit mulai menyuntikan vaksin booster kedua kepada para nakes sejak Senin (1/8). Di saat bersamaan capaian vaksinasi booster Sulsel hingga saat ini terbilang cukup rendah yakni 13,20 persen.
"Untuk vaksin dosis pertama capai 90,64 persen dan vaksin dosis kedua mencapai 67,49 persen," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) memperkirakan jumlah anggota yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 dosis penguat atau booster kedua berjumlah separuh dari 1,9 juta tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia.
"Untuk angka persisnya ada di Kementerian Kesehatan RI, tapi kira-kira 50-60 persen dari 1,9 juta nakes adalah perawat pada semua tatanan fasilitas pelayanan kesehatan," kata Harif Fadillah di Jakarta, Jumat (29/7).
Harif mengatakan pelaksanaan vaksinasi dilakukan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan dan di pos pelayanan vaksinasi Covid-19 yang disediakan pemerintah.
"Karena distribusi vaksin dari dinas kesehatan ke seluruh faskes maka dilakukan di masing faskes, PPNI mengimbau seluruh anggota untuk mengikuti vaksin booster kedua," ujarnya.
Harif mengatakan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan Surat Edaran No HK 02.02/C/ 3615 /2022 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Hal tersebut dikarenakan Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19, selain juga mempertimbangkan semakin banyaknya jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19.
Berdasarkan pemantauan internal PPNI hingga saat ini, kata Harif, sebanyak 1.736 perawat di Indonesia terpapar Covid-19, umumnya berjenis subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang kini mendominasi di Indonesia.
"Kepada seluruh anggota, mari memperkuat ketahanan kita dengan tetap memelihara dan menjaga kesehatan diri, mematuhi protokol kesehatan di tempat kerja atau di manapun berada," katanya.
Harif juga berpesan agar seluruh anggota menyegerakan diri mengikuti vaksinasi booster kedua mengingat pandemi Covid-19 masih ada.
"Jangan lengah untuk tetap berada di garda terdepan," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Afriansyah Noor, meminta kepada perusahaan-perusahaan di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk memperbanyak menyerap tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaStaf khusus Menteri Dalam Negeri Kastosius Sinaga mengapresiasi langkah pejabat Gubernur Sumatera Selatan menurunkan angka kemiskinan di persentase nol persen.
Baca SelengkapnyaLuhut memastikan porsi TKA itu nantinya akan berkurang seiring dengan banyak dilatihnya SDM lokal untuk industri hilirisasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mentan Andi Amran Sulaiman menambah alokasi kuota pupuk subsidi untuk petani di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaTahun 2024 Kalsel mendapat tambahan alokasi dari semula sebanyak sebanyak 51.631 ton menjadi 111.316 ton.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnya