Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usulan Pengaturan Jam Kerja buat Tekan Macet Jakarta, Ini Kata Polisi

Pengaturan jam kerja usungan Polda Metro Jaya yang dapat mengurangi kemacetan di Ibu Kota Jakarta dan wilayah sekitarnya hingga saat ini masih dalam tahap pembahasan oleh Pemprov DKI Jakarta bersama sejumlah Stakeholder.

Kepolisian menyebut dalam Forum Group Discution (FGD) sebagaian besar telah menyetujui mengenai jam kerja itu.

Pengaturan jam kerja usungan Polda Metro Jaya yang dapat mengurangi kemacetan di Ibu Kota Jakarta dan wilayah sekitarnya hingga saat ini masih dalam tahap pembahasan oleh Pemprov DKI Jakarta bersama sejumlah Stakeholder.

"Jam kerja ini kan sudah FGD yang sudah dilakukan oleh PJ Gubernur (Heru Budi Hartono), stakeholder yang terkait hampir 85 persen menyetujui semuanya."
kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (10/7).

merdeka.com

Latif menerangkan meskipun sudah terbentuk selama 85 persen, masih ada beberapa pihak yang tidak menyetujui mengenai beberapa usulan untuk mengatasi kemacetan di Ibu kota.

Usulan Pengaturan Jam Kerja buat Tekan Macet Jakarta, Ini Kata Polisi

Salah satunya mengenai beberapa jenis pekerjaan yang tidak bisa ikut dalam pembagian jam kerja.

"Tentunya mungkin ada pekerjaan yang tidak bisa dibagi waktu tidak ada juga. Kita harus bijaksana juga tapi kalau yang bisa dilakukan himbauan atau ketentuan, nanti instansi yang menerapkannya," jelasnya. Atas dasar alasan itu, maka pengaturan masuk jam kerja baru berupa imbauan dari Pemprov DKI.

"Nanti bentuknya imbauan yang berupa itu sebagai ketentuan instansi yang mengaturnya itu nanti dari instansi itu sendiri," ucap Latif.

Dalam upaya mengurangi kemacetan di Jakarta, Heru Budi mengatakan dalam FGD yang telah dibuka pada Kamis (6/7) lalu mencapai usulan agar pembagian waktu kerja dibagi menjadi dua sesi yakni pukul 08.00 WIB dan 10.00 WIB. Ia mengklaim hal itu dapat mengurangi kepadatan lalu lintas hingga 30 persennya. "Kalau kayak Thamrin dan Gatsu jam 8 masuk 50 persen, berarti kan kurang lebih bisa mengurangi 30 persen," ungkap Heru.

Usulan Pengaturan Jam Kerja buat Tekan Macet Jakarta, Ini Kata Polisi

Dikatakan Heru, kondisi lalu lintas saat ini terbilang sangat parah apabila semua pekerja masuk di waktu yang bersamaan. Bukan hanya warga ibu kota saja yang bekerja di Jakarta, tapi warga dari wilayah sekitarnya yang juga turut menyumbang kemacetan. Ia menyebut kondisi itu layaknya suatu 'Bah'.

"Pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak Dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari Bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta. Bagaimana solusinya? Ada yang masuk jam 8, ada yang masuk jam 10," ungkapnya.

Meskipun usulan Jam kerja sudah tersampaikan tahun lalu dan saat ini masih dalam tahap FGD juga beberapa pihak ada yang tidak turut setuju, hal itu dikatakan Heru biasa saja.

Pasalnya, kebijakan ini memang membutuhkan kajian yang lebih dalam lagi mengajak seluruh pihak terkait, mulai dari asosiasi, kementerian hingga pemerintah daerah penyangga Jakarta duduk bersama dalam FGD hari ini. Nantinya hasil diskusi hari ini akan dibahas lebih lanjut bersama Dewan Transportasi Kota Jakarta. "Saya tidak berpendapat. Tetapi hasil diskusi ini nanti kita bawa dibahas lebih kecil lagi dengan dewan transportasi DKI Jakarta. Tuntutan masyarakat antara lain seperti itu. Kami Pemda DKI sudah berusaha. Mungkin di sini ada perwakilan dari Depok Bekasi, Pemda DKI sudah berusaha," kata Heru.

Kisah Macan Tutul Terakhir di Jakarta, Ditembak Pak Camat usai Serang Warga Kampung karena Kelaparan
Kisah Macan Tutul Terakhir di Jakarta, Ditembak Pak Camat usai Serang Warga Kampung karena Kelaparan

Asisten wedana dengan kepolisan dari polsek setempat langsung melakukan perburuan ke lapangan dan mencari ke tempat persembunyian macan itu.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Kasus ISPA di Jakarta Meningkat Sejak Awal 2023: Tadinya 50 Jadi 200 Ribuan
Menkes Ungkap Kasus ISPA di Jakarta Meningkat Sejak Awal 2023: Tadinya 50 Jadi 200 Ribuan

Peningkatan kasus ISPA itu melonjak akibat polisi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Usul UMP DKI Jakarta 2024 Naik Jadi Rp 5,04 Juta
Pengusaha Usul UMP DKI Jakarta 2024 Naik Jadi Rp 5,04 Juta

Kenaikan tersebut telah mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jakarta Makin Macet Tak Karuan!
Jakarta Makin Macet Tak Karuan!

Macet di Jakarta semakin parah. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengungkap peringkat kemacetan di Jakarta mengalami kenaikan yakni menjadi urutan ke 29 di dunia dari sebelumnya berada di posisi 46.

Baca Selengkapnya
Polisi Sebut Mayat Pria Korban Pembunuhan di Kali BKT Pegawati MRT Jakarta
Polisi Sebut Mayat Pria Korban Pembunuhan di Kali BKT Pegawati MRT Jakarta

"Betul (korban) karyawan Moda Raya Terpadu," kata Kapolsek Cakung, Kompol Panji Ali Chandra.

Baca Selengkapnya
Sederet Langkah JIP Wujudkan Jakarta Jadi Kota Pintar
Sederet Langkah JIP Wujudkan Jakarta Jadi Kota Pintar

Tujuannya, untuk memanfaatkan aset-aset tertentu milik Pemerintah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Heru Bicara Macet Jakarta, Sebut Lalu Lintas Pagi Seperti Air Bah
Heru Bicara Macet Jakarta, Sebut Lalu Lintas Pagi Seperti Air Bah

Heru Budi mengatakan, lalu lintas di Jakarta pada pagi hari seperti air bah. Kondisi ini perlu dievaluasi bersama.

Baca Selengkapnya
Kerja Bakti Cegah Banjir Jakarta
Kerja Bakti Cegah Banjir Jakarta

Jakarta dan sekitarnya telah masuk musim penghujan. Tak jarang di sejumlah titik ibu kota tergenang banjir.

Baca Selengkapnya
Perjuangkan UMP Jakarta 2024 Rp5,6 Juta, Buruh Rusak Pagar Balai Kota DKI
Perjuangkan UMP Jakarta 2024 Rp5,6 Juta, Buruh Rusak Pagar Balai Kota DKI

Massa menuntut Heru untuk keluar dari kantor dan bertemu dengan buruh.

Baca Selengkapnya