Umar Arsal siap beri informasi ke KPK soal kongres Demokrat

Merdeka.com - Ketua DPP Partai Demokrat Umar Arsal berjanji akan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi siang ini. Umar pun akan membeberkan soal kongres partai Demokrat tahun 2010 lalu.

"Saya akan memenuhi panggilan KPK siang ini untuk memberikan klarifikasi soal pelaksanaan Kongres Partai Demokrat tahun 2010 lalu," kata Umar di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, (2/10).

Umar mengaku, pemanggilan dirinya itu merupakan hal yang sudah lama ditunggu-tunggu.

"Kemarin surat KPK datang. Saya akan memberikan keterangan tentang semua yang saya ketahui supaya aparat hukum dapat informasi yang berimbang sebab selama ini banyak yang memojokkan Anas terkait pelaksanaan kongres PD," jelas Umar.

Anggota Komisi V DPR ini mengaku, sebagai Ketua Pemenangan Anas Urbaningrum untuk wilayah Sulawesi, dirinya mengetahui bagaimana dana transportasi yang diberikan kepada peserta kongres.

"Misalnya, semua pemasukan yang didapatkan oleh Tim sukses Anas hanya melalui satu pintu, yakni Muhammad Nazaruddin. Penyaluran dana transportasi itu karena saya kenal dengan Ketua DPD, DPC se Sulawesi dan yang menyerahkan dana transportasi adalah staf Nazaruddin," ungkap Umar.

Umar mengakui, penyerahan dana transportasi dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama dia mengumpulkan ketua DPD, DPC dan sekretarisnya di Sulawesi Selatan.

"Rate nya antara Rp 3,5-RP 5 juta. Kedua saat deklarasi Anas Urbaningrum yang rate nya antara Rp 7,5 -Rp 10 juta. Ketiga saat kongres di Bandung. Misalnya dari suatu daerah datang 10 orang, yang ditanggung oleh Timses Anas adalah tiket PP," tandasnya.

Sebelumnya Umar Arsal datang ke KPK pagi ini. Tidak sampai satu jam berada di KPK, politikus Partai Demokrat itu mengaku hanya menyerahkan surat kepada penyidik untuk menunda pemeriksaan.

Umar tiba sekitar pukul 08.45 WIB, Selasa (2/10). Hanya 25 menit berselang, Umar keluar lagi sekitar pukul 09.10 WIB. Dia mengaku kedatangannya terkait pemanggilan sebagai saksi untuk diperiksa terkait dugaan aliran dana dari proyek Hambalang ke Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.