Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Turun temurun, penjualan baju bekas di Wakatobi sulit dihentikan

Turun temurun, penjualan baju bekas di Wakatobi sulit dihentikan pedagang pakaian bekas meningkat. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Perdagangan pakaian bekas (penduduk lokal menyebutnya RB) di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, sulit dihentikan. Hal ini karena perdagangan tersebut sudah dilakukan sejak leluhur dan menjadi salah satu sumber kehidupan sebagian masyarakat.

"Sejak dari leluhur, sebagian besar masyarakat Wakatobi yang tinggal di Pulau Wangiwangi sudah menggantungkan hidup dari berjualan 'RB'," kata Bupati Wakatobi, Hugua, di Wangiwangi seperti dikutip dari Antara, Senin (15/9).

Menurut dia, di masa lampau para pedagang 'RB' di Wakatobi mengambil langsung pakaian bekas itu dari Singapura. Sekarang ini sudah ada pedagang 'RB' yang mengambil barang di Pasar Tanah Abang Jakarta.

"Masyarakat Wakatobi sendiri sudah kerap kali meminta kepada pemerintah agar perdagangan barang bekas ini dilegalkan. Namun kami pemerintah Kabupaten Wakatobi tidak paham bagaimana bisa melegalkan barang ilegal," katanya.

Sementara itu, salah seorang aktivis LSM di Wakatobi mengatakan omzet perdagangan pakaian bekas di Wakatobi bisa mencapai Rp 4 miliar tiap bulan.

Dari omset perdagangan 'RB' yang mencapai miliaran rupiah per bulan tersebut, Pemerintah Kabupaten Wakatobi dan negara tidak memperoleh apa-apa karena barang impor tersebut masuk di Wakatobi secara ilegal.

"Kalau pemerintah melegalkan perdagangan barang bekas di Wakatobi, negara dan masyarakat tidak akan dirugikan karena bisa menarik retribusi dan pajak barang impor," katanya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kunjungi Pasar Kawat Tanjungbalai, Jokowi Sebut Harga Beras hingga Cabai Masih Naik
Kunjungi Pasar Kawat Tanjungbalai, Jokowi Sebut Harga Beras hingga Cabai Masih Naik

Presiden Jokowi akui harga cabai masih mengalami kenaikan

Baca Selengkapnya
Hanya Ada 7 di Pulau Jawa, Ini Fakta Kambing Unik Bertanduk 5 di Bogor
Hanya Ada 7 di Pulau Jawa, Ini Fakta Kambing Unik Bertanduk 5 di Bogor

Kambing bertanduk lima ini hanya akan dilepas pemiliknya saat ada yang berani membayar Rp15 juta

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?
Harga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?

Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyesalan Pelaku Pembunuh Wanita 'Open BO' Gara-Gara Korban Patok Harga Mahal
Penyesalan Pelaku Pembunuh Wanita 'Open BO' Gara-Gara Korban Patok Harga Mahal

Korban pertama kali ditemukan oleh warga yang ingin memancing di dekat Pulau Pari.

Baca Selengkapnya
Kisah Perajin Batik Tulis Giriloyo, Lalui Masa Sulit COVID-19 dengan Bersholawat
Kisah Perajin Batik Tulis Giriloyo, Lalui Masa Sulit COVID-19 dengan Bersholawat

Keberadaan sentra batik di Kampung Giriloyo ini turut membuat Kalurahan Wukirsari menyabet gelar Anugerah Desa Wisata Tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Sambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud
Sambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud

Indikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.

Baca Selengkapnya
Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim
Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Tangsel, Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim

Jokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.

Baca Selengkapnya
Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan
Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan

Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.

Baca Selengkapnya
Dulu Dipenjara karena Jual Narkoba, Pemuda Tulungagung Kini Sukses Jadi Pebisnis Omzet Puluhan Juta per Bulan
Dulu Dipenjara karena Jual Narkoba, Pemuda Tulungagung Kini Sukses Jadi Pebisnis Omzet Puluhan Juta per Bulan

Ia ditangkap polisi usai dilaporkan temannya sendiri.

Baca Selengkapnya