Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tren Reproduksi Covid-19 di Jabar Naik, Diprediksi Ada Lonjakan Kasus

Tren Reproduksi Covid-19 di Jabar Naik, Diprediksi Ada Lonjakan Kasus Ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Angka reproduksi Covid-19 menunjukkan kenaikan usai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tidak lagi memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi pada akhir Juni 2020. Bahkan kasus positif virus yang dikenal pula dengan sebutan corona ini diprediksi mengalami peningkatan pada bulan ini.

Pakar epidemologi Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) sekaligus Tim Divisi Perencanaan Gugus Tugas Jabar, dr. Bony Wiem Lestari mengungkapkan, angka reproduksi efektif Covid-19 di Jawa Barat berada di angka 1,2 terhitung pada 1 Juli 2020.

Jika dilihat dari angka rata-rata dalam dua pekan terakhir, tepatnya pada 19 Juni 2020 sampai 1 Juli 2020, masih di angka 0,84. Hal ini menjadi indikator masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

"Hal ini menunjukkan angka reproduksi efektif di atas satu menandakan kita harus waspada. Dan dari pemodelan yang kami kerjakan, masih akan terjadi potensi peningkatan kasus positif (Covid-19) dalam satu bulan ke depan," kata dia saat konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (3/7).

"Tapi secara umum (angka rata-rata reproduksi Covid-19 selama dua pekan terakhir) bisa dikatakan dari sisi epidemiologi, kasus covid di Jabar masih terkendali. Sehingga dalam hal ini perlu kerja sama yang baik antara kepala daerah dan masyarakat disiplin melakukan protokol kesehatan," ia melanjutkan.

Ia menduga, tren kenaikan angka reproduksi ini tidak terlepas dari euforia masyarakat setelah PSBB tingkat provinsi tidak lagi diperpanjang.

"Peningkatan kasus positif ini setelah PSBB Jabar itu diangkat (tak lagi diperpanjang) oleh Pak Gubernur (Ridwan Kamil) pada 26 Juni. Sehingga barang kali ada pengaruh juga euforia masyarakat, mobilitas penduduk yang meningkat," kata dia.

Di tempat yang sama, Ridwan Kamil menyatakan bahwa peningkatan kasus ini sudah diprediksi sedari awal. Meski begitu, ia menegaskan bahwa keputusannya tidak memperpanjang PSBB tingkat provinsi bukan berarti menghilangkan atau mengurangi kewaspadaan.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan para kepala daerah di Jawa Barat untuk tetap menjalankan pengetatan dan peningkatan upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

"Peningkatan (angka reproduksi dan kasus Covid-19) ini memang sudah diprediksi. Sehingga tadi koordinasi yang baik dengan Pemkot Pemkab mengingatkan agar kebijakan pengetatan itu terus dilakukan di level mikro atau PSBM (Pembatasan Sosial Berskala Mikro), jadi yang sekarang dua minggu ke depan, kita melakukan tindakan PSBM di wilayah yang kita deteksi zona merah," kata dia.

"Jadi tidak ada pengenduran. Semuanya tetap ketat, hanya tidak lagi berbasis skala besar (skala Jabar) lagi, karena tidak fair memperlakukan (PSBB) ke seluruh wilayah, sementara ada yang sudah aman terkendali. Sukabumi sudah hijau sehingga diserahkan teknisnya, tapi Depok yang paling berat perlakuannya sama dengan PSBB proporsional," ia melanjutkan.

"Itulah mengapa kesimpulannya, Jabar itu tidak memberhentikan PSBB. Makanya Bodebek dilanjutkan. Jadi kalau bicara Jabar itu keseluruhan kan ada Bodebek ada non-Bodebek. Apakah PSBB dilanjutkan? Ya dilanjutkan tapi di daerah yang memang tinggi yaitu di Bodebek, yang lain (di luar Bodebek) itu (dengan pola) PSBM," pungkasnya.

Berdasarkan data pada Kamis (2/7), rata-rata kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Barat merangkak naik sejak sepekan fase adaptasi kebiasaan baru (AKB) dilaksanakan. Dari rata-rata 35 kasus perhari, kini melonjak ke angka 47 kasus per hari dari olahan data di aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar).

Kemudian, ada perubahan zona berdasarkan level kerawanan di Jabar. Delapan daerah di zona biru Jawa Barat, kembali masuk ke zona kuning pada periode ke VI (11-24 Juni 2020). Berdasarkan data dari GTPP Covid-19 Jabar delapan daerah tersebut di antaranya Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Subang, Kota Cimahi dan Kota Cirebon.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Tahun Depan, KRL Jabodetabek Ditargetkan Bisa Angkut 1,2 Juta Penumpang per Hari
Tahun Depan, KRL Jabodetabek Ditargetkan Bisa Angkut 1,2 Juta Penumpang per Hari

Angka ini diperkirakan naik seperti sebelum pandemi covid-19.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Kapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Kapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir

Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya
Viral ke Luar Negeri Harus Lapor Barang Bawaan, Dirjen Bea Cukai: Untuk Mempercepat Pelayanan
Viral ke Luar Negeri Harus Lapor Barang Bawaan, Dirjen Bea Cukai: Untuk Mempercepat Pelayanan

Dengan adanya kebijakan dalam PMK tersebut, memberikan kemudahan dan mempercepat pada pelayanan imigrasi bea cukai.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Gara-Gara Jalan Dikeramik, Banyak Pemotor 'Ngepot' di Medan
VIDEO: Gara-Gara Jalan Dikeramik, Banyak Pemotor 'Ngepot' di Medan

Persimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.

Baca Selengkapnya