Tipu warga berkedok sumbangan, Saniah dan Suniah diringkus polisi
Merdeka.com - Dua wanita berbadan tambun asal Banyuwangi, Saniah (42), dan Suniah (45), digelandang puluhan warga ke Polres Buleleng, Bali. Kedua wanita ini telah melakukan penipuan dengan modus meminta sumbangan kepada penduduk untuk disalurkan ke panti asuhan dan anak cacat.
Mereka membawa dokumen fiktif Himpunan Penyandang Cacat Seluruh Indonesia (HPSI) Kusuma Bangsa Banyuwangi. Kedua wanita yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka itu meminta sumbangan dengan dalih membiayai anak cacat dengan nominal sumbangan Rp 5000 – Rp 10 ribu.
Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Ketut Adnyana TJ mengatakan aksi penipuan berkedok minta sumbangan awalnya dilaporkan I Wayan Sumadi (26), warga Banjar Dinas Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi Badung. Sumadi selaku korban pelapor mengaku ada yang tidak beres dengan kedua wanita tersebut. Lantas dilakukan pencarian informasi terkait keberadaan HPCSI Kusuma Bangsa Banyuwangi melalui internet. Namun profile lembaga tersebut tidak ditemukan.
"Modusnya minta sumbangan untuk orang cacat. Setelah dicek yayasan dimaksud ternyata fiktif lalu dilakukan penangkapan terhadap dua tersangka itu setelah sebelumnya dilakukan penyelidikan," kata Adnyana TJ, Minggu (28/6).
Menurutnya, kedua wanita penipu itu ditangkap saat tengah beraksi Pukul 14.00 WITA di Banjar Dinas Babakan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Selasa (23/6) lalu.
"Dari pengakuan keduanya, mereka sudah sekitar tiga hari berada di wilayah Kabupaten Buleleng. Kita akan lakukan pengembangan, infonya tidak hanya di Kabupaten Buleleng tetapi juga menyasar ke Kabupaten lainnya seperti Badung," terang dia.
Barang bukti yang diamankan dari tangan tersangka Saniah, di antaranya lima lembar surat dokumen, 4 lembar daftar penyumbang, 1 buah tas warna hitam, 1 buah tas warna merah, 1 buah dompet warna hitam, 1 bolpoint, uang tunai Rp 410 ribu, dan 1 unit motor Honda Vario Nopol Polisi 5154 YE.
Sedangkan barang bukti dari Suniah berupa 2 lembar surat dokumen, 4 lembar daftar penyumbang, 1 buah dompet berwarna hitam dan merah, 1 buah tas warna ungu, 1 bendel kertas daftar penyumbang kosong, uang tunai Rp 210 ribu, beserta 1 motor Honda Vario Nopol P 4543.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menduga pria itu tewas akibat pembunuhan dan sengaja dibuang ke sungai.
Baca SelengkapnyaIa tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaSosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaKeluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.
Baca Selengkapnya