Tersangka sebut sebagian uang di ruang Sekjen ESDM untuk Ibas
Merdeka.com - Uang USD 200 ribu yang ditemukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di ruang Sekjen ESDM Waryono Karno disebut untuk kepentingan Partai Demokrat. Hal itu diungkapkan tersangka kasus suap SKK Migas Deviardi melalui pengacaranya Effendi Saman.
Effendi mengatakan, Deviardi mengetahui hal tersebut langsung dari mulut Rudi Rubiandini saat keduanya bertemu. Menurutnya, ada empat nama pejabat negara dari Partai Demokrat yang akan diberikan uang USD 200 ribu itu oleh Rudi.
"Menurut info dari Deviardi dan Rudi untuk mendapatkan uang dari partai politik kita tahu ada empat nama yang disebut Deviardi dan Rudi itu dari Partai Demokrat, artinya apa? Tidak salah jika Deviardi mengatakan itu ada kepentingan lain yaitu kepentingan partai," ujar Effendi di KPK, Senin (9/12).
Effendi mengatakan uang itu diberikan oleh Bos Kernel Oil Pte Ltd Widodo Rathanachaitong kepada Rudi. Di antara keempat nama itu, kata dia, Widodo bercerita kepada Deviardi uang tersebut akan diberikan untuk Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dan Dipo Alam .
"Maka saat Deviardi berbicara dengan Widodo disebutkan nama Ibas dan Dipo Alam . Itu ketika Widodo mengatakan bahwa transaksi-transaksi itu dari partai tertentu," ujarnya. Baik Ibas maupun Dipo belum bisa dikonfirmasi terkait tudingan ini.
Dugaan ini semakin kuat lantaran pernyataan Menteri ESDM sekaligus Sekretaris Mejelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik berubah-ubah. Di awal, Jero mengatakan uang yang ditemukan penyidik KPK di ruang Sekjen ESDM itu merupakan uang operasional. Namun saat diperiksa KPK, Jero meralat pernyataan itu dengan mengatakan uang USD 200 ribu itu bukan uang operasional.
Pernyataan Jero yang berubah-ubah ini, menurut Effendi kuat dugaan Jero juga mengetahui uang tersebut.
"Uang yang beredar itu diketahui oleh Jero Wacik, terbukti membantah peryataan pertama dan kedua," ujar Effendi.
Apalagi, lanjut Effendi, Widodo dengan terang pernah mengungkapkan hal itu kepada kliennya Deviardi saat melakukan 'transaksi' terkait pengurusan SKK Migas. Widodo memberikan Rudi sejumlah 'uang lebih' untuk diberikan kepada pejabat dari Partai Demokrat dan DPR.
"Kalau lihat itu ada indikasi kuat ke Partai Demokrat, karena Pak widodo sendiri yang bilang mengenai transaksi-transaksi," tegas Effendi.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaPemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaBerikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaSapi miliknya pernah dibeli Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaAhmad Ali menyebut, kedatangannya tidak mewakili Partai NasDem.
Baca Selengkapnya