Terpidana bebas keluar masuk LP bukti penegakan hukum gagal
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari mengakui bahwa sistem pengamanan Lapas di hampir seluruh wilayah Indonesia sangat lemah. Bahkan dia menilai, penegakan hukum di Tanah Air sudah gagal memberikan rasa keadilan.
Eva mengatakan, sistem transaksional Lapas sudah dia ketahui sejak dulu dari laporan dan kesaksian warga di berbagai daerah. Akibatnya, rangkaian penegakan hukum dengan tujuan efek jera tidak tercapai bagi sebagian orang berduit.
"Tidak terkejut, saya mendapat keluhan dan kesaksian semacam ini dari berbagai wilayah tanah air. Lapas menjadi weak link dalam rangkaian penegakan hukum yang mengakibatkan efek jera tidak tercapai," kata Eva dalam pesan singkat, Jumat (10/5).
Menurutnya, sejak terungkapnya kasus terpidana kasus korupsi pajak Gayus Tambunan yang bisa keluar masuk penjara, lemahnya sistem pengamanan di Lapas semakin terlihat jelas.
"Sejak insiden Gayus terbuka, disusul kesaksian Gayus bahwa bukan dia doang yang bayar diskresi-diskresi tersebut. Jual beli diskresi Kalapas ini merata kayaknya di seluruh penjuru Tanah Air," tambahnya.
Oleh karena itu, dia beranggapan, kinerja Lapas yang ekploitatif dan transaksional ini menjadi cermin bahwa penegakan hukum di Tanah Air gagal dari hulu ke hilir.
"Jadi kinerja Lapas yang eksploitatif dan transaksional itu menggenapi rangkaian penegakkan hukum dari hulu (polisi/kejaksaan) hingga penuntutan, pengadilan sampai ke hilir (Lapas). Untuk masyarakat yang korup, justru penegakkan hukum kita gagal memberikan keadilan," tegasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah masih punya cukup anggaran sisa dari tahun sebelumnya untuk membiayai negara, di luar harus mendongkrak PPN.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas berkaos putih dengan memakai topi senada pun terlihat mengawal dropping kantong-kantong kain tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditangkap Polisi, Ini Kronologi Pemuda Mabuk Tusuk Ibu-Ibu di Bogor hingga Berlumuran Darah
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaKejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPenghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca SelengkapnyaKorban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca Selengkapnya