Terkendala stok air, 2 korban longsor Purworejo belum ditemukan

Merdeka.com - Proses evakuasi dua korban bencana tanah longsor di Dusun Siwinong RT 3 RW IV, Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo terkendala oleh adanya ketersediaan air. Tim SAR kesulitan membersihkan material yang menimbun rumah Rahman dan Amat Sarengat.

Namun dari tujuh orang dilaporkan hilang, lima orang ditemukan meninggal dan dievakuasi. Mereka antara lain Amat Sarengat (80), Sumini (80), Suprapti (45), Fitri (16) serta Erni Yulianti (8).

"Masih tersisa dua korban lagi, terdiri Salimah (60) dan cucunya Triyanto yang masih berumur 6 tahun itu," ucap Anang Sugiarto, Kepala Desa Penungkulan.

Menurutnya, posisi dua korban diperkirakan berada di reruntuhan rumahnya yang terkubur tanah sedalam dua hingga lima meter. Apalagi, evakuasi warga, relawan Basarnas Semarang, relawan SAR Jawa Tengah, relawan SAR Cilacap, TNI dan Polri dilakukan secara manual dan hanya mengandalkan cangkul.

Untuk memudahkan evakuasi, tim menggunakan sejumlah mesin diesel penyedot atau alkon air. "Sumbernya dari saluran yang dibendung, namun karena air sedikit, penggelontoran lumpur tidak bisa kontinyu," tuturnya.

Namun, sampai sejauh ini, proses evakuasi terus berjalan. Tim di bawah arahan Pj Bupati Purworejo Agus Utomo, Dandim 0708 Purworejo Letkol CZI Tommy Arief Susanto serta Kapolres AKBP H Arsida Septiana berkonsentrasi di bekas rumah Amat Sarengat.

Tim SAR memberlakukan kebijakan rolling karena banyaknya relawan tidak sebanding dengan luas lokasi dan alat yang tersedia. "Gantian, yang lelah istirahat, diganti tenaga baru. Begitu seterusnya hingga dua korban berhasil ditemukan," ucap Dandim 0708 Purworejo Letkol CZI Tommy Arief Susanto.