Tebas pemabuk dengan pedang, ayah dan anak di Bali ditahan
Merdeka.com - Seorang ayah dan anaknya, Gede Putu alias Dek Tu (51) dan Komang Agus Wiarta alias Lembong (24), warga Jalan Kaswari Blok G Lingkungan Kayubuntil Barat, Kelurahan Kampung Anyar, Buleleng, Bali, hingga kini masih mendekam di jeruji besi tahanan Mapolres Buleleng. Sudah tiga hari mereka ditahan akibat perkelahian dengan seorang pemabuk, Nyoman Arya Sukartana alias Genit (33).
Keduanya memukuli pemuda mabuk berat yang mengamuk dan menantang warga sekampung. Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Teuku Richy Fadliansyah menuturkan, Genit yang dikenal warga setempat sebagai pemabuk dan tukang buat onar, menantang Dek Tu berkelahi. Dek Tu yang saat itu baru pulang kerja sempat dipukuli. Keduanya terlibat duel. Melihat ayahnya dipukuli Genit, Lembong turut membantu dengan membawa sebilah pedang dan langsung menebas Genit hingga terkapar.
"Saat kejadian anak korban yang melihat ayahnya disabet pedang berusaha menolong. Hingga akhirnya terlibat perkelahian anak dengan anak. Mereka ini masih satu tetangga. Dalam hal ini dari pihak Genit melaporkan tindakan penganiayaan. Karenanya kedua bapak dan anak (Dek Tu dan Lembong) kami tahan berikut barang bukti pedang sepanjang 80 centimeter," Ungkap Teuku Richy di Buleleng, Rabu (14/6).
Hingga kini, korban yakni Genit belum bisa dimintai keterangan mengingat masih dalam perawatan di rumah sakit. Pihak terlapor balik melaporkan tindakan Genit yang membuat suasana tidak nyaman hingga berujung tindakan penganiayaan.
"Ya, Dek Tu juga melapor balik Genit, kemarin. Perkara pertama soal pengeroyokan itu, sudah selesai. Sekarang kami lanjutkan ke perkara kedua, yang Dek Tu melapor balik Genit, dan dalam perkara ini kami masih menunggu hasil visum Dek Tu sambil masih mendengarkan keterangan saksi-saksi," ungkapnya.
Untuk sementara, kedua tersangka yakni Dek Tu dan Lembong, yang notabene merupakan ayah dan anak ini, kini disangkakan dengan Pasal 170 KUHP. "Kasusnya saat ini masih dalam proses, dan kedua tersangka kini masih kami amankan dan tahan," ucap Teuku Richy.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali jatuh sakit.
Baca SelengkapnyaUcok Baba mengajak istri dan anak-anaknya untuk kemping. Intip momen keseruannya yuk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaPelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnya