Tantowi Yahya laporkan soal SMS gelap TVRI ke Bareskrim
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya bertandang ke Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. Kedatangan MC kondang itu untuk melaporkan soal pesat singkat atau SMS yang menyebutkan bahwa dia dan anggota Komisi I lainnya menerima uang Rp 3 miliar saat berada di Bandung.
"Jadi kedatangan saya ke sini untuk menindaklanjuti keputusan final rapat Komisi I hari Senin untuk melaporkan SMS yang beredar pada hari Minggu yang lalu. Di mana di situ dijelaskan bahwa ada empat utusan dari TVRI yang membawa uang Rp 3 miliar yang diperuntukkan bagi 3 anggota Komisi I yaitu Pak Hayono Isman dari Demokrat, Ibu Evita Nursanti dari PDIP dan saya dari Partai Golkar yang sedang berkaraoke di Bandung pada tanggal 16 Oktober malam," kata Tantowi di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (20/11).
Tantowi menjelaskan, dalam pesan singkat tersebut keempat orang utusan tersebut juga menurut sms itu membawa dua orang artis yaitu Iis Dahlia dan Yuni Shara. "Nah, alasan membawa uang Rp 3 miliar dan 2 artis tersebut agar supaya direksi itu tidak dipecat oleh Komisi I. Ini kan fitnah," ujarnya.
Menurut Tantowi, setelah pihaknya mengundang Direksi TVRI kemarin, empat orang yang katanya mengantar uang Rp 3 miliar tersebut semuanya memberikan penjelasan bahwa mereka berada di tempat yang berbeda pada saat tanggal 16 Oktober itu.
"Begitu juga Pak Hayono, saya dan Ibu Evita, pada saat itu kita berada di Jakarta. Ini adalah tuduhan yang sangat keji, dan merupakan pencemaran nama baik," paparnya.
Wasekjen Partai Golkar ini menambahkan, nomor yang dipakai untuk mengirim sms tersebut saat ini juga sudah tidak aktif dan tak bisa dihubungi. Kedatangannya ke Bareskrim juga untuk mengumpulkan sejumlah alat bukti seperti sms, dan hasil keputusan rapat dan transkrip dari pembicara para anggota Komisi I di rapat internal tersebut.
"Saya tidak tahu (pelakunya). Ya dugaan kita sementara ini adalah dari oknum-oknum TVRI yang merasa akan tersingkir atau kenikmatan mereka membancak uang negara di TVRI itu sudah mulai terganggu, oleh upaya-upaya yang dilakukan Komisi I dalam rangka penyehatan dan revitalisasi dari TVRI . Itu dugaan kita," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaPanji diduga memakai dana yayasan untuk kepentingan pribadinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaOskar Bopi adalah lelaki yang berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi tentara karena sebuah pengalaman pahit.
Baca SelengkapnyaDiduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnya