Staf bandara yang ditampar kaget kasusnya jadi sorotan nasional
Merdeka.com - Yana Novia (20), staf Gapura Bandara Internasional SKK II, Pekanbaru, Riau, melaporkan Wakil Ketua Ambudsman RI, Azlaini Agus yang menamparnya. Nova pun kaget mengetahui kasus ini jadi sorotan nasional dan diberitakan seluruh media di daerah dan Jakarta.
"Ya ampun, kok bisa gitu ya," kata Yana menjawab merdeka.com melalui handphonenya, Senin (29/10).
Sejak kejadian yang menimpanya itu, Yana mengaku tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. "Sejak pagi tadi saya langsung ke kantor, bekerja," ucap Yana.
Yana juga mengaku belum bisa bicara panjang lebar kepada wartawan, karena saat ini Yana tengah diperiksa di Mapolresta Pekanbaru.
"Maaf ya, Yana di Polresta ni," kata Yana mengakhiri telepon.
Seperti diketahui, karyawan Angkasa Pura di Bandara Internasional SSK II Pekanbaru (sebelumnya ditulis karyawan PT Garuda Indonesia), Yana Novia (20), melaporkan Wakil Ketua Ombudsman RI, Azlaini Agus, atas tuduhan melakukan penganiayaan terhadap dirinya. Azlaini diduga menempeleng bagian pipi sebelah kanan.
Namun, Azlaini Agus, membantah tuduhan tersebut. Azlaini lantas menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
"Saya adalah penumpang Pesawat Garuda GA 277, Pekanbaru (Riau)-Medan (Sumatera Utara), dengan jadwal keberangkatan sebagaimana tertulis di tiket adalah jam 07.45 WIB. Kebetulan pagi tadi saya ada tugas ke Medan. Pada jam 07.30 WIB penumpang GA 277 (melalui pengeras suara), diminta agar segera boarding/naik pesawat. Semua penumpang berdiri berjejer di Gate 1 Keberangkatan Bandara SSK II Pekanbaru. Saya berjejer paling belakang," ujarnya.
Namun ternyata, setelah keluar dari Gate 1, penumpang tidak langsung menuju tempat bus. Penumpang justru disuruh petugas berdiri di depan luar Gate 1.
"Ketika saya tanya mengapa tidak langsung menuju bus untuk naik pesawat? Petugas boarding menjawab bahwa busnya belum standby di bawah. Kalau busnya belum standby, mengapa penumpang disuruh boarding, dan kemudian disuruh berjejal berdiri? Petugas tidak bisa menjawab, hanya cengar cengir saja," katanya.
Menurutnya, setelah beberapa menit berdiri, penumpang kemudian disuruh turun menuju bus. "Saya pun ikut turun bersama penumpang lainnya. Setelah tiba di bawah, karena kebetulan saya memegang tiket kelas bisnis, saya tanya kepada petugas, apakah tidak ada mobil untuk penumpang kelas bisnis? Petugas yang ada di situ menjawab, tunggu saja di sini, mobil kelas bisnis masih di sana (tempat parkir pesawat)," katanya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah napi yang pernah mendekam di Rutan Kelas IIB Kupang mengadukan penyimpangan petugas penjara itu kepada Ombudsman NTT.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaPortugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menhub Budi Karya masih mendalami terkait kecelakaan maut itu.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaSetiap anggota PNS dan PPPK berpeluang dimutasi ke Otoritas IKN asal memenuhi kualifikasi tertentu.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca SelengkapnyaSekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka Kabupaten Jepara pernah memiliki wanita perkasa yang disegani Bangsa Portugis. Ini informasinya.
Baca Selengkapnya