Siswi SD yang Matanya Ditusuk hingga Buta Jalani Scan MRI Kepala di RS Surabaya
Scan itu digunakan untuk mendiagnosa lebih dalam terkait dengan kebutaan yang dialami korban.
Scan itu digunakan untuk mendiagnosa lebih dalam terkait dengan kebutaan yang dialami korban.
Siswi SD yang mengalami kebutaan akibat dicolok matanya menggunakan tusuk bakso oleh kakak kelas di Gresik, Jawa Timur, menjalani pemeriksaan medis berupa scan MRI di Rumah Sakit PHC Surabaya.
Scan itu digunakan untuk mendiagnosa lebih dalam terkait dengan kebutaan yang dialami korban.
Wakil Direktur Pelayanan Medis RS PHC Surabaya, Rony Kurniawan mengakui jika pihaknya sudah melakukan pemeriksaan MRI kepada korban.
"Ada kiriman rujukan pemeriksaan MRI di RS kami dan sudah proses," kata Rony, Rabu (20/9).
Korban, merupakan pasien rujukan dari RSUD Ibnu Sina Gresik. Pemeriksaan MRI ini dilakukan untuk melihat kondisi organ dalam pasien, termasuk mata.
Namun, RS PHC tak bisa mengungkap hasilnya ke publik, karena berkaitan dengan kode etik kedokteran. Hasil pemeriksaan MRI nanti akan dilaporkan ke RSUD Ibnu Sina, serta aparat kepolisian Polres Gresik.
merdeka.com
Sementara itu, Dokter Spesialis Radiologi RS PHC Surabaya, Lailatul Muqmiroh mengatakan, pihaknya melakukan pemeriksaan di beberapa organ kepala pasien termasuk mata.
merdeka.com
Namun, soal bagaimana hasil pemeriksaan tersebut, ia akan menyampaikannya ke polisi. Korban sendiri tiba dengan didampingi kedua orang tuanya.
Bocah delapan tahun itu terlihat digendong oleh sang ayah. Tak sepatah kata pun yang diucapkannya saat dicegat awak media.
KemenPPPA Dampingi Korban
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) turun tangan memantau penanganan kasus anak SD yang mengalami kebutaan setelah matanya ditusuk dengan tusukan pentol oleh kakak kelas di Gresik. KemenPPPA memastikan korban akan mendapatkan penanganan dan pendampingan.
"Kami di Kementerian PPPA terus melakukan koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Gresik dan UPTD PPA Jawa Timur untuk memantau perkembangan kasusnya, serta proses hukumnya," ujar Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar di Jakarta.
Menurutnya, sejak awal UPTD PPA Gresik telah melakukan pendampingan dan terus dilakukan hingga saat ini.
merdeka.com
Heboh pria lulusan SMA menjadi dokter gadungan selama dua tahun di rumah sakit Surabaya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan rumah sakit ini dilengkapi dengan alat kesehatannya juga super modern seperti MRI dan CT Scan.
Baca SelengkapnyaDokter yang identitasnya dicuri Susanto kini bertugas di Pangalengan.
Baca SelengkapnyaSusanto mengklaim mendapatkan upah hingga Rp7,5 juta per bulan, termasuk tunjangan lain dari PT PHC Surabaya.
Baca SelengkapnyaBukan tanpa modal, modus Suyanto mengelabuhi rumah sakit ternyata bermodalkan identitas palsu seorang dokter asli.
Baca SelengkapnyaTim medis membuat kesimpulan setelah melakukan CT scan.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata di sebelah kanan yang sudah tidak lagi berfungsi.
Baca SelengkapnyaLuhut menjelaskan gejala yang dialami sebelum dirawat.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara ledakan berasal dari alat UPS yang ada di ruang MRI.
Baca Selengkapnya