Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seperti Kartini, wanita Indonesia harus berkarya tanpa lupa kodrat

Seperti Kartini, wanita Indonesia harus berkarya tanpa lupa kodrat Ibu Ning. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Perempuan Indonesia harus mandiri, kuat, berkarya dan bermanfaat bagi masyarakat lainnya. Namun tentu tanpa melupakan kodratnya sebagai perempuan.

Kalimat tersebut diucapkan oleh salah satu wanita hebat Kota Solo Hermin Istiariningsih atau akrab disapa Ibu Ning (58). Pelukis wanita kelahiran Jombang ini hingga di usia senja masih terus berkarya demi kecintaannya pada seni lukis wayang beber.

"Seperti Raden Ajeng Kartini, perempuan Indonesia harus bisa mandiri, kuat, terus berkarya dan bermanfaat bagi masyarakat lainnya. Tetapi perempuan Indonesia juga tidak boleh melupakan kodratnya sebagai perempuan," ujar Bu Ning, saat ditemui merdeka.com, Kamis (20/4).

Nama Bu Ning mungkin tak setenar pelukis-pelukis lain di tanah air, namun karyanya tak kalah moncer. Hasil lukisan wayang beber yang ditekuni sejak tahun 1985 tersebut, banyak menghiasi ruangan hotel tanah air, bahkan hingga sampai ke Prancis, Pakistan, Belanda, Suriname dan kolektor di Indonesia.

Satu yang patut diteladani dari sosok Bu Ning adalah adalah dedikasinya pada dunia seni khususnya wayang beber yang hampir punah. Kecintaan terhadap wayang beber tersebut menjadi alasan dia tetap bertahan untuk melukis. Meskipun banyak masyarakat era sekarang yang tak mengenal atau bahkan tak menyukai wayang beber. Apalagi hasil karyanya yang sebenarnya bernilai tinggi, kadang kurang dihargai oleh masyarakat.

Tak sedikit, hasil lukisan istri Sutrisno (75) ini dihargai murah. Bahkan ada beberapa pejabat yang telah memesan lukisannya, namun setelah diambil pejabat tersebut lupa membayarnya. Padahal untuk mengerjakan satu lukisan, ibu Ning harus meluangkan waktu hingga beberapa hari.

"Satu wayang ini melukisnya bisa seminggu, atau bisa setahun dua tahun. Tergantung kondisi kesehatan saya juga," ucap Bu Ning yang saat ini menderita penyakit stroke.

Di rumahnya yang sangat sederhana di Kampung Wonosaren Jagalan, Jebres, Solo, wanita ini tetap bertahan melukis wayang beber yang dipelajari secara autodidak untuk menghidupi keluarganya. Penjualan lukisan wayang beber tak semudah lukisan pada umumnya.

Lukisan wayang beber kurang diminati pecinta seni. Kondisi ini membuat perekonomian mereka semakin sulit dan hidup pas-pasan. Meski hidup serba pas-pasan ibu Ning tak lantas mau menerima uluran tangan sesama. Ia bahkan selalu menolak bila mendapat bantuan.

"Saya lebih senang kalau ada membeli lukisan saya, dari pada dibelaskasihani atau diberi sesuatu secara cuma-cuma," kata Bu Ning.

Ibu Ning menjual karya lukisan wayang beber, dengan kain kanvas seharga Rp 2,5 juta untuk ukuran dua meter untuk lukisan dengan pewarna yang bagus bisa mencapai Rp 15 juta.

Bu Ning mengatakan, seni wayang beber muncul dan berkembang di Jawa pada masa pra Islam. Seni tersebut saat ini masih berkembang di daerah-daerah tertentu di Pulau Jawa. Dinamakan wayang beber karena berupa lembaran-lembaran (beberan) yang dibentuk menjadi tokoh-tokoh dalam cerita wayang baik Mahabharata maupun Ramayana.

Ia prihatin, hingga saat ini belum ada yang mau meneruskan seni lukis wayang beber. Meskipun tak sedikit akademisi, mahasiswa yang belajar kepadanya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ucapan Selamat Hari Kartini untuk Wanita Indonesia, Penuh Makna Inspiratif
Ucapan Selamat Hari Kartini untuk Wanita Indonesia, Penuh Makna Inspiratif

Ucapan selamat hari Kartini adalah sebuah pengingat akan pentingnya pemberdayaan wanita dan pengakuan atas kontribusi mereka untuk masa depan bangsa.

Baca Selengkapnya
55 Ucapan Hari Kartini 2024 yang Menginspirasi dan Sarat Pesan Positif, Menghargai Perjuangan Emansipasi Wanita
55 Ucapan Hari Kartini 2024 yang Menginspirasi dan Sarat Pesan Positif, Menghargai Perjuangan Emansipasi Wanita

Semasa hidup, Kartini merupakan sosok pejuang wanita yang teguh memegang prinsipnya pada kebebasan wanita untuk mendapat haknya.

Baca Selengkapnya
Perempuan 19 tahun di Kediri Tewas Misterius di Kamar Mandi Pacar, Tubuh Penuh Luka
Perempuan 19 tahun di Kediri Tewas Misterius di Kamar Mandi Pacar, Tubuh Penuh Luka

Kaget melihat korban tengkurap di depan kamar mandi, Iwan kemudian memberitahu istri dan kerabat lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Raden Adipati Djojoadiningrat, Suami RA Kartini Sekaligus Bupati Rembang ke-7
Mengenal Raden Adipati Djojoadiningrat, Suami RA Kartini Sekaligus Bupati Rembang ke-7

Sosok Raden Adipati Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini untuk mewujudkan bersama mimpinya membangun kesetaraan bagi kaum perempuan.

Baca Selengkapnya
Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan
Kisah Burung Berpangkat Letnan Paling Berjasa Bagi Pejuang Indonesia Sampai Tewas Ditembak di Hadapan Komandan

Bukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Ini Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua
Ini Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua

Berikut bukti bahwa Nusantara berisikan 'harta karun' menakjubkan.

Baca Selengkapnya
Curhat Perempuan Indonesia Kaget sama Kelakuan Mertua Asal Jepang, Bersikap Tak Terduga ke Cucu
Curhat Perempuan Indonesia Kaget sama Kelakuan Mertua Asal Jepang, Bersikap Tak Terduga ke Cucu

Begini cara tak terduga mertua perempuan asal Indonesia yang berasal dari Jepang ke cucunya. Bikin senyum-senyum sendiri.

Baca Selengkapnya
Mengenal Femisida Intim dan Jenisnya, Pembunuhan Perempuan oleh Pasangannya
Mengenal Femisida Intim dan Jenisnya, Pembunuhan Perempuan oleh Pasangannya

Femisida intim adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembunuhan perempuan yang dilakukan oleh pasangan atau mantan pasangan mereka.

Baca Selengkapnya
Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari
Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari

Tanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.

Baca Selengkapnya