Seorang warga dan dua pesilat jadi tersangka bentrok di Surabaya
Merdeka.com - Warga Jalan Tambak Osowilangun, Surabaya bentrok dengan puluhan pesilat dari perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), dini hari tadi. Beberapa rumah warga hancur dirusak para pesilat ini.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, atas insiden itu, 29 anggota PSHT dan 10 warga telah dimintai keterangan di Mapolrestabes Surabaya. Bahkan, 20 unit kendaraan roda dua juga ikut diamankan.
"Mereka sudah kita mintai keterangan, dua orang dari PSHT dan satu warga kami tetapkan sebagai tersangka. Untuk yang lainnya kita pulangkan," kata perwira dengan tiga melati di pundak itu.
Setija juga menegaskan, bahwa pemicu kerusuhan itu hanya kesalahpahaman saja. Tidak ada motif lain. "Ini hanya kesalahpahaman dari kedua belah pihak saja, tidak ada motif lain," tandas dia.
Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT) mengklaim bentrok karena ada anggota mereka yang disandera warga.
Namun keterangan itu bertolak belakang dari keterangan versi warga, yang mengatakan bahwa kerusuhan itu bermula dari arogansi para pesilat. Saat itu rombongan paling belakang dari iring-iringan ratusan anggota PSHT yang mengendarai motor, membunyikan gas kendaraannya keras-keras.
Warga menegur karena suaranya bising dan kebetulan ada warga sekitar yang tengah sakit. Ditegur warga, para pesilat emosi bahkan barisan rombongan yang ada paling depan ikut terpancing untuk mengeroyok warga.
Bahkan, mereka melempari rumah warga hingga belasan rumah rusak. Beberapa kendaraan dan becak ikut dibakar.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaWen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaTiga warga Cibatu, Garut, Jawa Barat diduga diamuk sekelompok berandalan bermotor.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnya