Saksi sebut Machfud Suroso ijon 3 M buat proyek Hambalang
Merdeka.com - Dalam persidangan terdakwa kasus dugaan korupsi pembangunan proyek P3SON Hambalang, Deddy Kusdinar, saksi Muhammad Arifin, mengakui Direktur PT Dutasari Citra Laras Machfud Suroso memberikan ijon (uang muka membeli proyek) Rp 3 miliar dalam proses lelang proyek Hambalang, Jawa Barat. Tetapi, dia berkelit tidak tahu kepada siapa Machfud memberikan duit itu.
"Iya. Machfud pernah tunjukan ke saya kuitansi nilainya Rp 3 miliar. Di kuitansi ada tanda tangan tapi tidak ada namanya," kata Arifin saat bersaksi dalam sidang Deddy Kusdinar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (19/11).
Machfud merupakan kerabat istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila. Dia juga ditetapkan sebagai salah satu tersangka di kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.
Arifin menjelaskan, pada April 2010 dia pernah mengirim uang Rp 2 miliar buat mantan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam, terkait proyek Hambalang, melalui staf Wafid bernama Poniran. Dia juga mengaku sempat mengirim fulus Rp 1,3 miliar pada 28 April 2010, ditujukan kepada Komisi X DPR. Duit itu diberikan melalui perantaraan pengusaha Saul Paulus David Nelwan alias Paul Nelwan. Tetapi, Paul membantahnya.
"Tidak pernah saya terima uang sebesar itu untuk keperluan Komisi X," ucap Paul.
Arifin melanjutkan, pada 12 Oktober 2010 dia diminta oleh mantan Direktur Operasional PT Adhi Karya, Teuku Bagus Muhammad Noor, memberikan uang Rp 1,2 miliar buat Wafid melalui pengusaha Lisa Lukitawati Isa. Lisa merupakan Direktur CV Rifa Medika dan anggota tim asistensi proyek Hambalang. Arifin mengakui duit itu dia berikan melalui Lisa di tempat parkir Plaza Senayan, Jakarta Pusat. Tetapi, Lisa membantahnya.
"Saya tidak pernah terima pak," kata Lisa.
Arifin melanjutkan, pada 29 Oktober dia kembali mengirim fulus Rp 1,2 miliar buat Wafid, melalui Poniran. Dia menambahkan, pada 2 Februari 2010 dan Mei 2010 dia lagi-lagi menyetor uang buat Wafid, masing Rp 2 miliar dan Rp 1 miliar. Duit itu diserahkan melalui Poniran dan seorang staf Wafid lainnya. Sementara pada awal 2011, Arifin mengakui kembali mengirim uang kepada Wafid melalui Poniran sebesar Rp 4 miliar. Dia mengakui uang itu berasal dari PT Adhi Karya.
Sementara itu, pada 28 Desember Arifin menyerahkan duit Rp 2,5 miliar kepada Lisa di rumahnya. Tetapi, lagi-lagi Lisa berkelit tak menerimanya.
"Saya cuma terima berkas dari pak Arifin. Berkasnya ada di dalam tas. (Tas itu) tidak pernah saya buka, karena ada orang yang langsung mengambilnya. (Namanya) Arief Gundul," ujar Lisa.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, kesuksesannya ini berkat doa dan restu dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaProyek tersebut butuh waktu tidak sebentar hingga dana jumbo senilai USD60 miliar, atau setara Rp934,5 triliun.
Baca SelengkapnyaAda bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal yang menjadi sorotan utama OIKN adalah durasi perizinan pertambangan yang tidak bisa dihentikan begitu saja.
Baca SelengkapnyaSimak fakta-fakta Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Baca SelengkapnyaNama Hard Gumay sudah tak asing lagi di industri hiburan tanah air. Ia kini dikenal sebagai peramal yang selalu ramai dibahas karena tak jarang terbukti.
Baca SelengkapnyaWulan berusaha keras untuk mendapatkan haknya dalam menagih pembayaran renovasi rumah yang berlokasi di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaInilah gambaran rumah impian Ayu Ting Ting yang sedang dalam proses pembangunan.
Baca Selengkapnya