Rusak kantor Gubernur Kaltara, para pelaku ditahan di Polda Kaltim
Merdeka.com - Para tersangka perusak Kantor Gubernur Kalimantan Utara dibawa ke Balikpapan untuk ditahan di Markas Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Mapolda Kaltim), Minggu (20/12) malam. Para tersangka yang tangannya diikat dengan kabel ties itu diterbangkan dengan pesawat Lion Air dari Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara.
Mereka dikawal ketat sejumlah Brimob bersenjata lengkap. Sebelumnya dengan speedboat para tersangka diangkut ke Tarakan dari Tanjung Selor, Bulungan.
"Supaya lebih mudah kita periksa di sini," kata Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin.
Para tersangka tersebut diamankan dari lokasi unjuk rasa yang berakhir ricuh pada Sabtu (19/12) lalu. Pengunjuk rasa yang mengatasnamakan diri pendukung calon nomor urut satu dalam Pilkada Gubernur Kaltara 9 Desember lalu memaksa masuk kawasan perkantoran Gubernur untuk menghentikan sidang pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltara.
Massa yang terus merangsek membuat keadaan sempat tak terkendali. Bagian depan atau teras Gedung BKD sebagai bagian dari Kantor Gubenur disulut api. Sejumlah mobil dinas yang ada di halaman juga dibakar.
Aparat pun kemudian bertindak tegas. Para pengunjuk rasa dihalau keluar dan kebakaran berhasil dipadamkan sebelum merambat dan menjadi besar.
"Suasana Kota Tanjung Selor mencekam sampai beberapa jam," cerita Ipung, warga setempat dilansir Antara.
Para petugas keamanan kemudian membubarkan massa dan pada sore hari keadaan berangsur tenang dan terkendali meski para petugas yang terdiri dari polisi dan TNI tetap siaga. Polisi juga bertindak cepat dengan mengamankan 19 orang tersebut agar rusuh tidak terus berlanjut.
"Kini keadaan sudah terkendali. Tapi saya tetap perintahkan semua siaga," kata Kapolda Safaruddin.
Dari informasi yang dihimpun, para pengunjuk rasa adalah mereka yang mendukung pasangan calon Nomor Urut 1 dr H Jusuf Serang Kasim-Drs Marthin Billa. Tidak kurang 200 orang dengan berikat kepala merah, membawa pelantang suara berorasi dipimpin Martin Puto.
"Di antara demonstran itu ada yang membawa sumpit dan tombak," kata Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman Kol Inf Andi Gunawan.
Massa membawa spanduk yang bertuliskan tuntutan, juga berorasi, agar pasangan calon Nomor 2 Irianto Lambrie-Udin Hianggio (Irau) didiskualifikasi dari Pilkada Kaltara sebab dianggap berlaku curang, di antaranya dengan menggunakan politik uang. Mereka juga minta pilkada diulang di Tarakan, di mana Jusuk SK dan Udin Hianggio pernah menjadi wali kota.
Pilkada di Kaltara adalah bagian dari pilkada serentak 9 Desember lalu. Pilkada ini juga pilkada pertama di provinsi yang baru terbentuk 2012 tersebut, melingkupi kabupaten Bulungan, Malinau, Nunukan, Tana Tidung, dan Kota Tarakan yang dulunya menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Timur.
Mulai dari pertama berdiri hingga menjelang Pilkada, Kaltara dipimpin oleh Irianto Lambrie sebagai pejabat gubernur. Sebelumnya Lambrie adalah Sekretaris Provinsi Kalimantan Timur.
Khusus untuk Pilkada Kaltara, aparat keamanan menurunkan tujuh satuan setingkat kompi (SSK) dari berbagai kesatuan. Satu SSK berkekuatan lebih kurang 150 personel.
Polda Kalimantan Timur menyiapkan pasukan Brigade Mobil (Brimob) di Tanjung Selor sebanyak 1 SSK, satu lagi di tempatkan di Tarakan yang merupakan pulau terpisah dari daratan Kalimantan, dan satu SSK organik Sabhara Polres Bulungan.
Dari Kodam VI Mulawarman ada Brigade Infanteri 24 Bulungan Cakti dan Kompi Senapan B Batalyon 613 Raja Alam dan Kodim 0903 Tanjung Selor.
"Kami akan terus siaga sampai nanti ada perintah baru," ujar Kapendam.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret ratusan Perwira hingga Tamtama datang ke Mako menghadap Komandan Brimob.
Baca SelengkapnyaUpaya itu dilakukan demi mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi di Benua Etam.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki tak ingin ada gangguan Kamtibmas menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
ARS ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung melarikan diri hingga akhirnya diamankan polisi di tempat persembunyiannya di Cengal
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnya