Riki, bocah berkelamin ganda di Banyumas yang butuh bantuan
Merdeka.com - Riki Febrian, begitu bocah itu kini dikenal di lingkungan RT 002/RW 05 Desa Karangsalam Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah. Meski tampak normal seperti anak laki-laki pada umumnya, namun siapa mengira jika bocah 11 tahun ini sebelumnya bernama Aisah Dewi Karmila.
Riki adalah satu kasus anak yang berkelamin ganda. Pada tahun 2011, akhirnya Riki dioperasi kelamin untuk pertama kali di RS Karyadi Semarang. Setelah operasi itulah, Riki yang tadinya tercatat bernama Aisah sesuai Surat Kenal Lahir mengubah namanya menjadi Riki Febrian.
"Lebih senang jadi laki-laki karena banyak temannya," ujar siswa kelas V MI Ma'arif Karangsalam saat ditanya merdeka.com, Rabu (13/11) malam.
Namun, persoalan kembali muncul saat Riki harus sering kontrol ke Semarang. Kitem sang ibu mengaku, tidak bisa memenuhi lantaran butuh biaya transportasi yang terlampau mahal. Sejak saat itu, dia bergantung pada para dermawan untuk biaya transportasi pengobatan ke Semarang pulang-pergi.
"Sekali jalan butuh sekitar Rp 1,5 juta untuk pulang pergi sekeluarga. Saat itu, uang yang didapat dari donatur diserahkan pengelolaannya ke perangkat desa supaya tidak saya gunakan sembarangan," jelas Kitem.
Kebutuhan biaya untuk bisa melakukan kontrol ke Semarang harus terus dilakukan, lantaran kondisi Riki belum sepenuhnya normal sebagai laki-laki pada umumnya. Kitem mengungkapkan, setidaknya perlu dua kali operasi lagi untuk memastikan perubahan sempurna pada anaknya.
"Saat ini, kami kehabisan uang untuk kontrol. Karena seharusnya butuh operasi lagi. Operasi yang kedua diperlukan untuk pemindahan saluran kencingnya ke 'yang laki-laki'," jelas Kitem.
Bapak Riki, Isnen (44) selama ini hanya kerja serabutan yang penghasilannya tidak seberapa. Untuk kontrol ke Semarang keluarga ini hanya mengandalkan bantuan dermawan.
Secara terpisah, Bidan Desa Karangsalam, Noviyeni, mengungkapkan saat ini kondisi Riki sudah mulai normal. Tetapi, Novi mengungkapkan saat ini Riki belum memiliki strotum. Menurutnya, perlu disuntik hormon untuk merangsang pertumbuhan strotum menjadi normal.
"Mau tidak mau memang harus dioperasi dan hanya bisa dilakukan di RS Karyadi. Saat ini, kami juga sedang mencari jadwal dokter ahli tersebut. Karena kalau menurut antrean, Riki harus menunggu sekitar setahun lagi untuk dioperasi di sana," jelasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaMengucek dan memicingkan mata merupakan ciri-ciri ketika anak butuh memeriksakan mata.
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaSuara Orang Rimba Menyambut Pemilu: Berharap Kesejahteraan dan Perhatian
Baca Selengkapnya