Ridwan Kamil curhat kuliah di Indonesia lebih sulit ketimbang di AS
Merdeka.com - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, sempat menyampaikan curahan hati di hadapan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, tentang betapa sulitnya mendapatkan nilai bagus saat mengikuti perkuliahan di Indonesia. Dia membandingkan justru saat dia mengenyam pendidikan di Amerika Serikat dan menyabet gelar master, dengan mudahnya mendapat nilai tinggi.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, memperoleh gelar sarjana di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan arsitek, hanya memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,7. Sedangkan saat melanjutkan kuliah di negeri Abang Sam mengambil jurusan urban design, dia meraih IPK nyaris sempurna, yakni 3,9.
Curhatan Emil itu disampaikan dalam acara bincang-bincang Indonesia Mencari Doktor, digelar di Aula Barat, ITB, Jalan Ganeca, Bandung, Kamis (8/10).
"Saya itu kuliah di ITB hanya mendapatkan IPK 2,7 sedangkan di Amerika relatif lebih mudah karena saya mendapatkan IPK 3,9," kata Emil di hadapan Menristek Dikti.
Pernyataan Ridwan langsung disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.
"Mohon Pak dosen, kalau ngasih nilai punten jangan terlalu susah," ucap Ridwan setengah bercanda, yang disambut tawa.
Dalam acara itu juga dihadiri Dosen ITB Kadarsyah, dan jajaran akademik kampus teknik pertama di Indonesia itu. Emil dalam acara itu menyampaikan pengalamannya mengenai 'Sukses Riset, Sukses Kembangkan Kota'.
Menteri Nasir dalam kesempatan itu menyampaikan, saat ini Indonesia tengah menggenjot Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Program di mana waktu tempuh menyabet gelar doktor bisa dipangkas hanya empat tahun.
"PMDSU adalah program percepatan pendidikan bagi sarjana unggul, yang meringkas waktu pendidikan doktoral dari enam tahun (magister 2 tahun, doktor 4 tahun) menjadi empat tahun untuk keseluruhannya," kata Nasir.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Baca SelengkapnyaDosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.
Baca SelengkapnyaMendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Jangan mentang-mentang orang kaya bisa menganiaya anak kami seperti itu," kata ibu korban.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaPadahal di saat bersamaan, banyak rakyat Indonesia yang menganggur dan kesulitan mencari pekerjaan.
Baca SelengkapnyaKompetisi tersebut bukan hanya sekadar ajang untuk menunjukkan kecerdasan akademik, namun juga kesempatan untuk membuktikan kemampuan pemecahan masalah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWarga juga diingatkan untuk selalu berbuat baik dalam bentuk apapun
Baca Selengkapnya