Ratusan warga berebut gunungan tradisi Rajaban menjelang Ramadan
Merdeka.com - Ratusan warga Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, rela berdesakan dan berebut gunungan hasil bumi pada kirab tradisi rajaban sore tadi. Empat gunungan yang berisi nasi tumpeng hasil bumi dan makanan ringan sebelumnya diarak keliling kampung dan ditempatkan di Makam Pangeran Juminah.
Empat gunungan berisi tumpeng lengkap dengan lauk pauknya dan gunungan buah-buahan serta sayuran dan makanan ringan, merupakan penggambaran bentuk syukur warga Dukuh Protokulon, Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal sebelum memasuki bulan puasa.
Empat gunungan diarak keliling kampung dengan iringan musik tradisional rebana dan ratusan warga yang membawa makanan untuk ditukar dengan makanan lain. Arak-arakan gunungan ini mengelilingi kampung menuju makam Pangeran Juminah yang berada di Bukit Jabal.
Gunungan kemudian diletakan di pendopo makam Pangeran Juminah, untuk didoakan. Warga yang membawa makanan khidmat mengikuti tahlil dan doa bersama ini.
Usai doa dikumandangkan warga saling bertukar makanan yang sudah dibawa dari rumah masing-masing. Acara semakin meriah saat tiga gunungan yang berisi buah-buahan sayur mayur dan makanan ringan dikeluarkan dari pendopo makam.
Belum selesai didoakan, warga sudah merebut tiga gunungan tersebut. Tak ayal, aksi saling dorong dan berebut tidak dapat dihindari.
Warga rela berdesakan dan terhimpit untuk sekadar mendapatkan buah-buahan atau sayur sayuran. Tidak lebih dari tiga menit tiga gunungan tersebut ludes diperebutkan warga. Menurut warga, sayuran yang didapat dari gunungan ini akan dimasak dan disantap bersama keluarga.
"Berharap, sayuran yang didapat dengan susah payah ini memberikan rezeki saat bulan puasa," kata Siti Mutikah, warga Protokulon.
Sementara itu sesepuh Astana Kuntul Nglayang, Prabowo mengatakan sebelum mengarak empat gunungan sejumlah ritual seperti pembacaan Alquran 30 juz dan pengajian digelar di masjid setempat.
"Ritual tahunan ini sebagai bentuk syukur warga karena rezeki melimpah dan membersihkan diri sebelum masuk bulan Ramadan," jelasnya.
Sedangkan gunungan berisi tumpeng lengkap dengan lauk pauknya disantap bersama-sama sesepuh dan tamu undangan yang mengikuti kegiatan tersebut.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan
Baca SelengkapnyaDalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaRuwahan cukup berbeda dari tradisi penyambutan Ramadan di daerah lain
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca SelengkapnyaTradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.
Baca SelengkapnyaBedanya memasak rendang untuk sambut Ramadan adalah masakannya akan disajikan untuk santap sahur pertama.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaTradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaMeski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.
Baca Selengkapnya