Rampas tas pensiunan polisi, kaki Heri Ompong dan Ifan ditembak
Merdeka.com - Herianto alias Heri Ompong alias Bento (28) dan Rifandi alias Ifan (28) harus membayar mahal perbuatannya merampas tas pensiunan perwira polisi. Kedua pemuda ini masuk bui dan kaki mereka ditembak.
Berdasarkan informasi dihimpun, Heri dan Rifandi merampas tas milik Kombes Pol Purn Joni Siahaan (62), warga Jalan Sei Padang Gang Pribadi, Medan Baru. "Korban pensiunan Polri," kata Kapolsek Medan Kota AKP Martuasan Tobing, Senin (5/8).
Perampasan terjadi saat Joni tengah minum teh China bersama temannya di Jalan Juanda, Medan, Kamis (1/9) sekitar pukul 19.30 WIB. Ketika itu dia meletakan tasnya di atas meja yang ada di depannya.
Herianto yang saat itu berada di dekat Joni langsung menarik tas berisi 3 unit HP, uang tunai Rp 3,1 juta, 2 bentuk cincin emas dan kartu ATM itu. Dia kemudian melarikan diri dibantu Rifandi.
Kejadian itu kemudian dilaporkan Joni ke Polsek Medan Kota. Mendapat laporan dari pensiunan perwira menengah Polri ini, petugas langsung bergerak cepat.
"Dari penyelidikan yang dilakukan, pelaku pun diketahui, lalu diterbitkan Sprinkap dan dilakukan pengejaran," jelas Martuasah.
Minggu (4/8) sekitar pukul 03.15 WIB didapat informasi keberadaan Herianto diketahui. Dia disergap saat tidur di rumah kosong di Jalan Puri, Medan, tak jauh dari kediamannya.
Tersangka mengaku telah mengambil tas korban dengan bantuan Rifandi. Tas dan surat-surat yang ada di dalamnya telah dibuang ke Sungai Deli, sekitar Jalan Brigjend Katamso.
"Tiga unit HP milik korban, yaitu 2 unit HP Nokia dan 1 unit HP Samsung Grand Prime, telah dijual ke kawasan Mangkubumi," sambung Martuasah.
Petugas yang melakukan pengembangan kemudian menangkap Rifandi. Pemuda yang beralamat di Jalan Juanda Gang Warna ini diringkus di Diskotek New Zone, Jalan Wajir, Medan.
Upaya pencarian barang bukti berupa handphone korban pun dilakukan ke kawasan Jalan Mangkubumi. Namun upaya petugas belum membuahkan hasil maksimal. Mereka baru mendapatkan orang yang mengetahui adanya transaksi yang dilakukan tersangka.
"Pada saat dilakukan pengembangan untuk mencari barang bukti ini, kedua tersangka mencoba kabur melarikan diri dengan melakukan perlawanan kepada anggota. Selanjutnya diberikan tembakan peringatan, namun kedua tersangka tidak mengindahkannya sehingga keduanya dilumpuhkan dengan tegas terukur," jelas Martuasah.
Herianto ditembak pada kaki kanan. Sementara Rifandi diterjang peluru pada kaki kiri. Keduanya kemudian dirawat di RS Bhayangkara Medan.
"Dari tangan tersangka kita mengamankan 2 bentuk cincin emas, STNK mobil dan sebungkus kecil ganja. Kasusnya masih kita sidik kembangkan," pungkas Martuasah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies mengatakan, penangkapan pelaku pengancaman tersebut setidaknya memberikan pelajaran kepada siapa saja yang melakukan hal serupa.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca SelengkapnyaMendiang Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri dan dua orang anak
Baca SelengkapnyaDi hadapan Kapolres, polwan tersebut mengundang sang suami yang merupakan Bintara.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi muda anak petani tiba-tiba dipanggil komandan dan diminta untuk melakukan misi sebagai polisi dalam waktu satu bulan.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca Selengkapnya