Profesor India ini prihatin dengan penyiksaan gajah di Indonesia
Merdeka.com - Pakar sejarah dan lingkungan hidup asal India Profesor Nandhita Krishna merasa prihatin atas penyiksaan gajah di Indonesia sebelum dijadikan objek tontonan yang menghibur.
"Penyiksaan itu dilakukan para pelatihnya agar binatang buas yang hidup di alam bebas itu mau mengikuti perintah dan kehendak pawang," katanya dalam seminar Kesejahteraan Hewan Menurut Agama Hindu di Denpasar, Jumat (19/4).
Di kutip dari Antara, Krishna menjelaskan, pemerintah India bertindak tegas dengan melarang penyiksaan terhadap gajah agar menjadi jinak dan patuh pada perintah pawang.
"Ajaran Agama Hindu tidak membenarkan kekejaman terhadap binatang seperti gajah dan anjing karena kedua binatang disucikan," ujar Nandhita dalam seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa dari lima perguruan tinggi di Bali itu.
Guru besar Universitas Madras, India, itu juga mengingatkan bahwa semua jenis bintang tidak boleh disakiti, termasuk anjing. Hewan itu harus diperlakukan seperti layaknya manusia.
Oleh sebab itu dalam menangani masalah rabies secara tuntas, eliminasi (membunuh) anjing bukan solusi yang tepat, selain tidak dibenarkan oleh ajaran Agama Hindu. Eliminasi itu tidak membuahkan hasil yang maksimal.
Di India, dia melanjutkan, tercatat hanya 162 gigitan anjing selama 2010 dari jumlah penduduk sebanyak 1,2 miliar jiwa. India telah mengontrol populasi sehingga anjing-anjing tidak mudah berkembang biak.
"Dengan pengontrolan populasi anjing itu mampu mencegah terjadinya rabies. Hal itu bisa diterapkan di Bali, sehingga tidak perlu sampai melakukan eliminasi anjing," ujar editor ECONEWS, Indian Journal of Environmental Education itu.
Hewan mempunyai kedudukan yang tinggi dalam agama Hindu. Menurut kitab Hindu, hewan digambarkan sebagai sahabat setia para dewa dan guru bagi manusia. Dengan perannya yang penting ini, penganut agama Hindu diajarkan untuk menjaga hewannya dengan baik, melindungi hewan merupakan karma.
Bali dikenal sebagai Pulau seribu Pura. Masyarakat di sana juga diharapkan bisa memelihara hewan dengan baik. Namun kenyataannya, banyak sekali hewan terlantar dan dianiaya di berbagai tempat.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para peneliti di India baru-baru ini menemukan seekor katak hidup dengan jamur kecil tumbuh di sisi tubuhnya. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaMemiliki anak yang cerdas dan pandai berbicara sejak usia kecil merupakan harapan banyak orangtua. Ketahui Cara mendidik anak yang pandai berbicara ini.
Baca SelengkapnyaBukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaMelatih anak disiplin penting dilakukan sejak mereka dini. Berikut beberapa cara melatih disiplin anak sejak dini yang bisa diterapkan orang tua.
Baca SelengkapnyaUsai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaBanyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca Selengkapnya