Presiden Mahmoud Abbas Undang Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf ke Palestina
Merdeka.com - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yaqut) berdiskusi langsung dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas secara virtual, Minggu (27/3). Dalam kesempatan itu, Abbas mengundang langsung Gus Yaqut ke Palestina untuk melihat langsung kondisi negara yang berkonflik dengan Israel itu.
"Atas nama rakyat Palestina, pemerintahan Palestina dan seluruh umat muslim di Palestina kami mengundang khusus KH Yahya Cholil Staquf dan juga Nahdlatul Ulama untuk dapat mengunjungi Al-Quds melalui pintu resmi yaitu pintu Palestina," kata Abbas saat berdiskusi secara daring di TVNU, Minggu (27/3).
Abbas juga mengajak Gus Yaqut secara langsung menemui dan berdiskusi bersama ulama-ulama Palestina. Abbas menginginkan Yaqut mengirimkan risalah perdamaian ke seluruh penjuru dunia.
"Sehingga dapat mengirimkan risalah kedamaian ke seluruh penjuru dunia yaitu salam atau kedamaian yang berasaskan keadilan, kebebasan dan juga hak untuk beribadah kepada seluruh umat manusia," ucapnya.
"Untuk warga Palestina secara keseluruhan mendapat kedamaiannya dan juga untuk kedamaian seluruh umat manusia seluruh umat muslim dimanapun berada dan kami inginkan dapat terjalin komunikasi terus menerus," tambah Abbas.
PBNU Akan Kirim Perwakilan
Merespons itu, Yaqut akan berupaya untuk mengunjungi negara di Timur Tengah itu. NU akan mengatur waktu untuk ke Palestina.
"Insya Allah saya dan teman teman saya di lingkungan Nahdlatul Ulama akan berupaya mencari cara dan kesempatan untuk bisa berkunjung ke Palestina," katanya.
Secara pribadi, Yaqut saya sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke Palestina meski secara tidak resmi. Di kesempatan berikutnya, ia akan mengatur kunjungan ke Palestina yang lebih terkoordinasi.
"Nanti insya Allah dalam kunjungan yang lebih terkoordinasikan antara kita mudah mudahan kita bisa mengirim delegasi resmi dari Nahdlatul ulama untuk berkunjung dan bertemu oleh pihak pihak yang berwenang di Palestina untuk mendialogkan kerja sama yang lebih lanjut antara Nahdlatul Ulama dengan bangsa Palestina," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ucapan itu disampaikan Mahmoud via surat yang dikirimkan oleh Kedutaan Palestina di Jakarta tertanggal 25 Februari 2024.
Baca Selengkapnya"NU sama dengan pemerintah RI menuntut, mendesak gencatan senjata segera," kata Gus Yahya.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantuan ini diyakini akan bermanfaatkan untuk masyarakat yang membutuhkan seperti keluarga dan anak-anak di Gaza.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaPengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian dan kapal rumah sakit untuk Palestina.
Baca SelengkapnyaKPU sebelumnya menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya