Presiden China datang, lampu tengah Istana Merdeka terbakar
Merdeka.com - Sebuah insiden terjadi saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping, Rabu (2/10) sekitar pukul 17.00 WIB. Diduga karena arus pendek, salah satu lampu gantung yang menghiasi area teras Istana Merdeka tiba-tiba terbakar.
Kejadian ini berlangsung saat sejumlah wartawan yang tengah menunggu waktu pernyataan pers bersama yang dilakukan SBY dan Jinping terkejut. Beberapa kilatan listrik disertai api membakar salah satu lampu yang terpasang hingga tampak menghitam.
Meski demikian, peristiwa itu tidak membuyarkan pertemuan yang tengah berlangsung di Ruang Jepara. Beberapa petugas Paspampres sempat mundur beberapa langkah demi menghindari percikan api.
Namun, api tidak cepat membesar karena petugas langsung mematikan arus listrik menuju lampu gantung tersebut.
Saat ini, kedua presiden tengah melakukan penandatanganan beberapa dokumen kerja sama antara Indonesia dan China. Setelah itu dilanjutkan dengan pernyataan pers bersama di hadapan sejumlah media.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo menyampaikan penghargaan atas kehormatan yang diberikan China
Baca SelengkapnyaUcapan dari Xi Jinping ini disampaikan melalui surat resmi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Retno mengatakan China adalah salah satu mitra dagang penting Indonesia.
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaDari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaMeskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden China H.E. Xi Jinping, di the Great Hall of the People in Beijing, China, Senin (1/4).
Baca Selengkapnya