Polri minta semua kapolda awasi polisi yang kena gangguan mental
Merdeka.com - Ipda Sukarno (46), Wakapolsek Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di pohon, tepatnya di sebuah pekarangan di belakang rumahnya, Dukuh Ngelo, Desa Mojo Kecamatan Andong, Senin (14/4). Sukarno nekat mengakhiri hidupnya lantaran memiliki penyakit ambeien yang tidak kunjung sembuh selam bertahun-tahun.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan seharusnya pimpinan atau kapolda setempat harus memberikan perhatian khusus terhadap anak buahnya itu.
"Biasanya pimpinannya meminta bantuan dari kepala bagian psikologi di polda minimal mendapatkan masukan sejauh mana tingkat gangguan psikologi yang bersangkutan dan konsultasi pembinaan baik secara rohani dan psikologi," kata Ronny di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, (14/4).
Oleh karenanya, dia meminta kepada polda di seluruh Indonesia agar lebih memperhatikan gejala gangguan terhadap anak buahnya. Sehingga, bunuh diri terhadap anggota kepolisian tidak terulang kembali.
"Pimpinannya mencari solusi terhadap yang bersangkutan ada perhatian, ada pendekatan dari hati ke hati, itu seni kepemimpinan. Tapi tergantung dari masing-masing kepala kesatuannya memberikan perhatiannya," imbuhnya.
Jenazah Sukarno kini telah di kebumikan sejak sore tadi, kasus tersebut masih ditangani oleh polisi. Namun dugaan awalnya motif bunuh diri, akibat depresi, karena penyakit ambeien dan indikasi tumor yang sudah menahun.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaBerikut potret perwira polisi pamer otot bareng pensiunan Jenderal eks Kapolri.
Baca SelengkapnyaPolisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Jenderal Polri blak-blakan ungkap anaknya tak lulus masuk Akpol.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI AD bangga saat menghadiri pelantikan putranya menjadi anggota Polri, ia sampai menjaga seragam sang anak sambil duduk di bawah pohon.
Baca SelengkapnyaKapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi memberikan arahan kepada bintara dan tamtama Polri agar tidak memiliki sifat adigang, adigung, adiguna.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.
Baca SelengkapnyaSosok jenderal polisi ini miliki nama dari satuan bantuan tempur milik TNI AD. Ternyata ada cerita di baliknya.
Baca Selengkapnya