Polisi waspadai teror ISIS ingin ubah Jakarta seperti Marawi
Merdeka.com - Teror ISIS yang diarahkan kepada Korps Bhayangkara belakangan ini semakin masif. Pelaku sudah tak takut untuk meneror anggota kepolisian langsung di markas komando. Yang terakhir, teror dilayangkan ke Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Pelaku memasang bendera berwarna hitam dengan tulisan arab Laillahaiallah di pagar Polsek Kebayoran Lama. Serta mengancam akan membuat situasi Jakarta seperti Marawi, Filipina.
Terkait hal itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Martinus Sitompul menjelaskan ada tiga hal yang harus diwaspadai dan menjadi perhatian terkait aksi teror.
"Kalau melihat mereka memasang bendera pada saat polisi ada di dalam lagi salat ya, kemudian mereka menyampaikan ada botol yang berisi tulisan itu ada beberapa kemungkinan karena mereka sendiri ya yang memang mereka melakukan provokasi," ujar Martinus di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/7).
"Yang kedua bisa saja orang iseng ya, atau yang ketiga mereka-mereka yang memanfaatkan situasi dimana sebelumnya ada penyerangan terhadap personel Polri," ujarnya.
Bendera ISIS dan selebaran ancaman di Polsek Kabayoran Lama ©2017 Merdeka.com
Dengan adanya tiga hal tersebut, Polri berharap agar Polda Metro Jaya bisa melakukan penyelidikan dan mengungkap siapa pelaku tersebut dengan cara memeriksa Circuit Closed Television (CCTV) yang ada disekotaran wilayah tersebut.
"Jadi tiga hal ini tentu yang harus kita waspadai yang harus kita perhatikan dan bagi petugas di Polda Metro Jaya terus melakukan penyelidikan, berharap ada CCTV yang bisa merekam mereka melakukan hal tersebut," ucapnya.
Jika memang pelaku yang memasang bendera tersebut ingin melakukan seperti yang berada di Marawi. Maka TNI dan Polri siap untuk mencegah masuknya ISIS di Indonesia seperti yang ada di Marawi.
"Kalau kaitannya mereka mau melakukan seperti di Marawi, saya kira aparatur kita, pemerintah kita, kepolisian, TNI dan masyarakat sangat kuat untuk menolak hal tersebut, sehingga apabila terjadi serangan-serangan kepada personel-personel polri, serangan terhadap wilayah Jakarta, tentu akan kita antisipasi, kita terus Waspadai, karena pengalaman-pengalaman ini dan tentu kita harus mewaspadai Hal ini," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan yang sempat mempunyai cita-cita ingin ditempatkan di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah mulai mengumpulkan bukti-bukti seperti rekaman CCTV dan lainnya.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto telah mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.
Baca SelengkapnyaKetiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnya