Polisi pastikan pengusutan kasus puisi Sukmawati masih berlanjut
Merdeka.com - Pihak kepolisian memastikan penyelidikan kasus dugaan penodaan agama dilakukan Sukmawati Soekarnoputri masih berlanjut. Putri Presiden pertama Indonesia Soekarno, itu bahkan telah diperiksa kepolisian.
"Kalau enggak salah sudah (diperiksa). Nanti sama penyidik (terkait pemeriksaan)," kata Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Senin (7/).
Ari menambahkan pihaknya juga sudah memerintahkan kepada Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak untuk menggabungkan seluruh laporan terhadap Sukmawati. Sehingga, diproses semua laporan di Bareskrim Polri.
"Proses penarikan (laporan) nya sudah. Sudah kami minta kemajuan dari masing-masing wilayah yang menerima laporan pengaduan. Kemudian dianalisa dan ditarik dijadikan satu perkaranya karena locusnya sama," tambah Ari.
22 Laporan
Sebelumnya, Bareskrim Polri telah menerima 22 laporan dugaan penistaan agama dari berbagai pihak dengan terlapor Sukmawati Soekarnoputri. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak mengatakan, saat ini polisi masih mengumpulkan keterangan para pelapor dari berbagai daerah tersebut.
"Karena para pelapor kan cukup banyak, dan kami mengumpulkan semua laporan," kata Herry di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (23/4).
Hingga saat ini, kata Herry, total ada 22 laporan yang diterima oleh Bareskrim Polri. Meski sebelumnya, ada juga dua laporan yang dicabut terkait kasus tersebut.
"Seluruhnya 22 (laporan) sementara ini. Tapi kelihatannya akan bertambah," ujar Herry.
Menurut Herry, dari 22 laporan itu, 19 pelapor telah dipanggil pihaknya untuk diminta keterangan. "Sebanyak 19 laporan sudah di-BAP, minta keterangan, kemudian tiga lagi belum," kata Herry.
Kasus dugaan penistaan agama Sukmawati berawal dari puisi dibacakannya dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, Jakarta Convention Center (JCC), Kamis 29 Maret. Puisi berjudul 'Ibu Indonesia' tersebut dianggap sejumlah pihak sebagai bentuk penistaan agama lantaran menyinggung soal cadar dan adzan.
Reporter: Hanz Jimenez Salim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi melanjutkan penyelidikan tabrak lari yang melibatkan Putra Mahkota Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Purbaya, meski korban telah mencabut laporan.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah sebelas orang saksi diperiksa pihak Kepolisian di Sampang
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ditemui Kombes asli, sosoknya berbalik tertunduk lesu. Pelaku diketahui mengincar wanita demi mendapatkan uang.
Baca Selengkapnya