Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pihak korban LP Cebongan tetap minta Polda DIY tanggung jawab

Pihak korban LP Cebongan tetap minta Polda DIY tanggung jawab penembakan di lapas sleman. ©2013 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Tim Investigasi TNI AD, berhasil mengungkap pelaku penyerangan lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Pelaku yang diketahui berjumlah 11 orang tersebut merupakan anggota Grup 2 Kopassus Kartosuro.

Meskipun kasus ini telah diungkap, kuasa hukum korban, Rio Rama Baskara mengaku, akan tetap meminta pertanggungjawaban Polda DIY atas peristiwa penembakan yang telah menewaskan kliennya.

"Kita mengapresiasi dan berterimakasih kepada TNI, tapi jangan sampai pengungkapan ini membuat terlena akan perkaranya. Di mana Polda DIY harus bertanggung jawab atas peristiwa ini," ujar Rio saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (6/5) malam.

Pertanggungjawaban yang dimaksud Rio terkait pemindahan keempat kliennya itu oleh Polda DIY dinilai sangat janggal. Karena dalam hal ini Polda DIY tidak memberikan aspek pengamanan yang baik saat dipindahkan.

"Ada beberapa kejanggalan di antaranya, pihak polda saat itu memindahkan keempat orang ini dari Polres Sleman ke Polda DIY katanya karena faktor keamanan. Tapi kenapa saat dipindahkan ke Polda malah dipindah lagi ke Lapas kelas II, dengan alasan ruang tahanannya mau direnovasi. Kalau memang untuk pengamanan seharusnya dibalikin ke Polres" ujarnya.

Kejanggalan lainnya, dikatakan Rio, adalah setelah peristiwa penembakan tersebut pihak kepolisian terkesan lepas dari tanggung jawabnya. Seharusnya saat mengetahui peristiwa tersebut pihak polisi langsung melakukan pemeriksaan kepada setiap orang yang melintas di daerah DIY untuk bisa mengetahui para pelaku.

"Bagaimana pun tanggung jawab keamanan Polda, di sinikan usai melakukan penembakan para pelaku sempat membuang bukti cctv ke sungai Bengawan Solo. Seharusnya usai mereka (Kopassus) melakukan penyerangan polisi sudah dapat meminimalisir para penembak, biasanya kalau ada kejadian lakukan razia, ini tidak ada," jelasnya.

Lebih lanjut Rio mengatakan, setelah terungkapnya kasus ini, dirinya meminta kepada Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk kembali membentuk tim pencari fakta gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri. Tim gabungan ini, menurut Rio adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya penyerangan tersebut apakah karena kelalaian polisi atau memang sudah direncanakan sebelumnya oleh kesebelas anggota Kopasus tersebut.

"Kita jangan terlena dengan pengungkapan ini karena ini kan menurut versi TNI. Jadi kami berharap agar Presiden Indonesia membuat tim pencari fakta gabungan yaitu TNI dan Polri serta lembaga yang terkait, untuk dapat mengetahui bagaimana proses penyerangan tersebut bisa terjadi," tandasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Korban Pelecehan 2 Polisi Sesalkan Sikap Kapolda Sumsel
Korban Pelecehan 2 Polisi Sesalkan Sikap Kapolda Sumsel

Kuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.

Baca Selengkapnya
Oknum Polisi di Laporkan ke Polda Jambi Atas Dugaan Pemerkosaan
Oknum Polisi di Laporkan ke Polda Jambi Atas Dugaan Pemerkosaan

Diduga pelaku juga melakukan kekerasan fisik terhadap korban

Baca Selengkapnya
Kapolda Papua Gandeng Tokoh Adat untuk Rekrut 2.000 Pemuda jadi Bintara
Kapolda Papua Gandeng Tokoh Adat untuk Rekrut 2.000 Pemuda jadi Bintara

Polda Papua akan merekrut 2.000 pemuda untuk menjadi Bintara yang akan ditempatkan di polres

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Satu Korban Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Alami Pendarahan Otak
Satu Korban Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama Alami Pendarahan Otak

Korban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya
Pedagang di Jakbar Temukan Sekantong Plastik Berisi Peluru dan Granat
Pedagang di Jakbar Temukan Sekantong Plastik Berisi Peluru dan Granat

Seorang pedagang dikagetkan dengan temuan sekantong plastik. Plastik tersebut berisi peluru dan granat di pinggir kali.

Baca Selengkapnya
Penyesalan Pelaku Pembunuh Wanita 'Open BO' Gara-Gara Korban Patok Harga Mahal
Penyesalan Pelaku Pembunuh Wanita 'Open BO' Gara-Gara Korban Patok Harga Mahal

Korban pertama kali ditemukan oleh warga yang ingin memancing di dekat Pulau Pari.

Baca Selengkapnya
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Anak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri

Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Knalpot Brong, Pemuda di OKI Tembak Tetangga hingga Kritis
Gara-Gara Knalpot Brong, Pemuda di OKI Tembak Tetangga hingga Kritis

Pelaku langsung melarikan diri hingga akhirnya diamankan polisi di tempat persembunyiannya di Cengal

Baca Selengkapnya