Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Penyidik sekolah, kasus pelecehan seks di pesantren tak diusut'

'Penyidik sekolah, kasus pelecehan seks di pesantren tak diusut' Ilustrasi Pemerkosaan, Pencabulan dan Pelecehan Seksual. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Keluarga tidak terima atas perlakuan pelecehan seksual yang dialami kaka beradik LI (7) dan UB (6) yang terjadi di pesantren ternama di Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pelecehan seks ini dilakukan enam orang santri senior.

Keluarga korban mendesak pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus tersebut karena sudah tujuh bulan, kasus ini terkesan diacuhkan.

"Selama tujuh bulan itu tidak ada langkah apapun. Polisi baru periksa anak-anak saya setelah kami datangi Polda Metro Jaya hari ini," kata RT (30), ibu dari LI dan UB kepada merdeka.com saat ditemui di rumahnya di wilayah Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (14/11).

Keluarga pun menyesalkan alasan pihak kepolisian yang menyebutkan terkatungnya kasus ini lantaran penyidik sedang mengikuti pendidikan. Padahal, menurut RT, hasil visum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sudah jelas menyebutkan adanya luka di bagian anus kedua anaknya.

"Memangnya penyidik di kepolisian cuma satu? Kan ada petugas lain yang bisa memeriksa kasus anak saya," ungkap RT.

RT mengatakan, desakan kepada kepolisian untuk segera mengusut kasus yang menimpa kedua anaknya agar tidak ada lagi korban. Selain itu, RT meminta pertanggungjawaban pihak pesantren yang dianggap lalai hingga kedua anaknya menjadi korban kekerasan seksual. Tak hanya itu, pihak pesantren juga dianggap mengetahui dan sengaja menutupi kasus ini.

"Saya minta kasus ini dibuka supaya menjadi pembelajaran bagi pesantren dan sekolah lain agar tidak ada lagi korban-korban lainnya," tegasnya.

RT menuturkan, meski peristiwa yang menimpa kedua anaknya sudah berlalu hampir satu tahun, akibat dari peristiwa itu masih terasa. Selain selalu kesakitan saat buang air besar, kedua anaknya mengalami gangguan psikologis.

"Keduanya sekarang suka marah-marah, tertutup, dan kalaupun berkata marah-marah, tertutup, dan kalaupun bercanda di luar batas kewajaran anak-anak seusia mereka," jelasnya.

Kasus ini bermula dari kunjungan RT ke pesantren tempat anaknya menimba ilmu pada April lalu. Ketika itu, istri seorang pengajar memberitahukan adanya seorang anak kelas VI berinisial MA yang memegang kemaluan LI dan UB yang masih duduk di bangku kelas I dan II.

"Katanya ibu tidak usah khawatir. Persoalan sudah diatasi karena yang bersangkutan sudah dikeluarkan dari sekolah, tapi menunggu ujian selesai. " tuturnya.

Merasa belum puas dengan penjelasan itu, RT menanyakan kepada anak-anaknya. LI dan UB kemudian menceritakan keduanya menjadi korban kekerasan seksual oleh MA dengan dibantu beberapa rekannya. Peristiwa ini sempat diberitahukan oleh kedua korban kepada salah seorang pengajar, namun, sang pengajar justru meminta keduanya tutup mulut sambil dibelikan bakso dan mie ayam.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Tetap Harus Berangkat Sekolah Meski Terdampak Banjir, Perempuan Ini Bocorkan Aksi Manis Kakaknya yang Bikin Iri
Tetap Harus Berangkat Sekolah Meski Terdampak Banjir, Perempuan Ini Bocorkan Aksi Manis Kakaknya yang Bikin Iri

Sebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.

Baca Selengkapnya
Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah
Layaknya Sekolah Betulan, Begini Situasi Sekolah Khusus Burung Murai di Cilacap yang Muridnya Datang dari Berbagai Daerah

Para pemilik burung rela jauh-jauh mengirim hewan peliharaannya demi bisa sekolah di sini

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh

Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Modus Guru Berstatus Duda di Papua Cabuli Lima Santri di Kebun Dekat Pesantren
Terungkap, Modus Guru Berstatus Duda di Papua Cabuli Lima Santri di Kebun Dekat Pesantren

Kepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Pelapor Eks Ketua BEM UI Melki Sedek Huang Atas Dugaan Kasus Pelecehan Seksual
Ini Sosok Pelapor Eks Ketua BEM UI Melki Sedek Huang Atas Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

Pihak Kampus menduga, sebelum ke Satgas sudah ada proses di BEM.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah
Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah

Setelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.

Baca Selengkapnya
Siswi SMP di Palembang Jadi Korban Pelecehan Sepulang Sekolah, Kondisi Trauma Berat
Siswi SMP di Palembang Jadi Korban Pelecehan Sepulang Sekolah, Kondisi Trauma Berat

Korban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.

Baca Selengkapnya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya