Pengusaha asal Palembang yang Dibunuh Mbah Slamet di Banjarnegara Dikenal Pendiam
Merdeka.com - Seorang pengusaha pengembang perumahan atau developer asal Palembang, Mulyadi, menjadi satu dari 12 korban pembunuhan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah. Mulyadi dikenal sebagai sosok tertutup dan pendiam.
Ketua RT 4 RW 8, Kelurahan Siring Agung, Ilir Barat I, Palembang, Iskandar mengaku mengenal dekat korban karena ia menjadi pengembang perumahan yang mereka tempati. Kebetulan, Mulyadi juga tinggal bersama keluarganya di sana.
"Orangnya baik, tapi sedikit tertutup dan pendiam," ungkap Iskandar, Kamis (6/4).
Namun sejak dua tahun terakhir Mulyadi tak lagi tinggal di perumahan itu. Istri dan anak-anaknya juga sudah pindah ke tempat lain.
"Tidak tahu pindah ke mana karena tidak ada laporan ke kami, rumah mereka juga sudah ditempati orang lain. Padahal banyak banget orang datang ke rumahnya untuk cari dia," ujarnya.
Kuasa hukum keluarga Mulyadi, Rizky Wahyu Pratama mengatakan, beberapa orang perwakilan keluarga sudah berangkat ke Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk pendataan antemortem selama identifikasi jenazah. Selanjutnya keluarga akan memutuskan lokasi pemakaman.
"Kita selesaikan dulu identifikasi, nanti baru diputuskan pemakamannya di mana," ujarnya.
Keluarga juga menyesalkan pemberitaan yang cenderung menyudutkan almarhum dengan membuat narasi mayatnya dikubur dalam satu liang bersama kekasihnya. Menurut dia, informasi itu membuat keluarga tersinggung karena almarhum masih memiliki anak dan istri yang sah. "Kami membantah pemberitaan itu," tegasnya.
Keluarga hanya berharap tersangka pembunuhan mendapat sanksi hukum yang setimpal dengan perbuatannya. Hukuman mati menjadi tepat diberlakukan atas sikap kejam tersangka.
"Tersangka membunuh dengan sengaja dan merencanakannya, keluarga klien kami salah satu korbannya dari 12 orang. Hukuman mati itu setimpal untuk mbah Slamet," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial seorang preman memalak pekerja di sebuah proyek pembangunan jembatan di Desa Cijunti.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi temui preman yang lakukan pemalakan pekerja proyek perbaikan jembatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaPuting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca Selengkapnya