Pengamat soal kritik Jokowi ke media: Itu untuk membangun
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung DPR. Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung kinerja media yang lebih mengutamakan rating ketimbang isi berita.
Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Populi, Nico Harjanto menilai hal yang wajar jika Jokowi mengkritisi media. Menurut dia, kepala negara memiliki kewajiban untuk mengingatkan semua komponen.
"Saya kira kepala negara memiliki kewajiban mengingatkan semua komponen bangsa, tidak terlepas juga media. Kita tahu demokrasi sekarang ini media memang mendapatkan kebebasan sepenuhnya," kata Nico dalam diskusi bertajuk 'Membaca 70 Tahun Indonesia', Jakarta, Sabtu (15/8).
Nico mengatakan saat ini, masih ada media yang menyalahgunakan kebebasan itu untuk menebar kebencian dan perpecahan.
"Itu kritik membangun agar lebih baik karena media menjadi alat komunikasi terpercaya. Jangan sampai media terus memberikan info yang berpotensi memecah belah persatuan seperti kampanye kemarin," terangnya.
Nico berharap dengan perkembangan industri, media diharapkan bisa menjembatani komunikasi publik tanpa ada unsur politik ataupun kepentingan.
"Media jangan semakin terkotak-kotak apalagi partisan dan dikontrol untuk kekuatan modal dan masuk ke politik. Ini bisa menjadi kemunduran luar biasa bagi proses demokrasi Indonesia," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaJokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaDalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media.
Baca SelengkapnyaIni sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.
Baca SelengkapnyaPertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dengan pernyataan itu bisa menjadi penentu dari segala pernyataan Jokowi yang seolah netral.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan saat ini masyarakat bebas menyampaikan pendapatnya di ruang publik.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.
Baca Selengkapnya