Pemkot Bogor Siapkan Jalur PPDB Khusus untuk Anak Tenaga Medis dan Sopir Ambulans
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bogor menyiapkan jalur khusus bagi putra putri dari tenaga kesehatan, dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021.
Jalur khusus PPDB itu tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Bogor Nomor 421.45-399 tahun 2020, yang salah satunya berbunyi memberi kuota khusus bagi calon siswa yang orang tuanya bekerja sebagai tenaga medis.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fachrudin, menjelaskan jalur khusus itu diberikan bagi calon siswa dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Meski begitu, tetap ada syarat tertentu bagi calon siswa yang masuk. Karena kuota yang diberikan hanya dua persen dari total penerimaan siswa baru tahun ajaran 2020/2021.
"Tenaga kesehatan mungkin tidak sempat memikirkan kelanjutan sekolah anaknya. Termasuk sopir ambulans. Supaya mereka fokus menangani Covid-19, Pak Wali membuka jalur khusus sebagai bentuk apresiasi," kata Fachrudin, Rabu (3/6).
Untuk persyaratannya, kata dia, calon siswa hanya boleh memilih satu pilihan sekolah, serta wajib menyertakan surat keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, bahwa orang tua mereka merupakan tenaga kesehatan yang menangani Covid-19.
"Kita beri apresiasi bagi tenaga medis dengan memberi kemudahan lewat sektor pendidikan," katanya.
Selain itu, teknis PPDB masih berlaku normal. Beberapa jalur selain jalur istimewa tadi, masih diberlakukan. Seperti 20 persen kuota untuk jalur afirmasi, lima persen jalur perpindahan tugas orangtua dan anak guru dan 20 persen jalur prestasi serta 53 persen kuota untuk jalur zonasi.
Dilihat dari kuota penerimaannya, baik jumlah siswa ataupun rombongan belajar (rombel), memang terjadi perubahan. Di mana kuota hanya 50 persen dari yang biasanya. Ke depan hanya ada maksimal 28-35 siswa dalam satu rombel.
Dia juga menjelaskan, pelaksanaan PPDB 2020 juga menerapkan protokol covid di area satuan pendidikan.
Sehingga, warga sekolah dan tamu wajib untuk menggunakan masker, cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun, melakukan screening awal dan pengukuran suhu tubuh.
Pun dengan menjaga kebersihan di lingkungan sekolah, seperti buang sampah pada tempatnya termasuk menggunakan jamban sekolah.
"Selain itu, wajib menjaga jarak satu sampai dua meter dan menempati tempat duduk sesuai sosial distancing," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaMulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dan arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.
Baca SelengkapnyaTerdiri dari 101 puskesmas plus 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Kabupaten Bogor mengusulkan 2.235 formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor tengah menyelidiki permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor tetap melanjutkan rekayasa lalu lintas dengan alasan mengantisipasi kemacetan.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaAir yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca Selengkapnya