Pemkab Nagan Raya minta bagian, giok 20 ton di Aceh batal dibagikan
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh tadinya berencana membagikan secara merata penemuan batu giok seberat 20 ton kepada masyarakat setempat. Tetapi rencana itu belum bisa dilaksanakan lantaran batu itu belum dipotong tapi malah diambil alih oleh pemerintah setempat.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Nagan Raya, Samsul Kamal mengatakan, alasan mereka belum memotong batu giok itu sebab situasi di lokasi penemuan belum kondusif. Ketegangan itu terjadi karena warga mengklaim batu giok milik mereka dan tidak mengizinkan diambil alih pemerintah setempat. Dia mengatakan warga setempat meminta batu giok 20 ton itu langsung dibagikan di lokasi kepada masyarakat, ketimbang ditarik ke ibukota Kabupaten Nagan Raya. Sebab menurut dia, pemerintah juga tidak mau rugi dan ingin mendapat bagian juga.
"Mengenai adanya permintaan dibagikan batu giok itu pada masyarakat, kita akan segera bagikan nantinya, baik untuk warga, yang menemukannya, desa dan juga pemerintah," kata Samsul Kamal, Minggu (22/2).
Samsul mengatakan, karena situasi lokasi penemuan batu giok itu masih memicu konflik, maka pemerintah setempat menggandeng 50 personel Polisi dan TNI buat berjaga-jaga di sekitar tempat penemuan. Bahkan mereka mempersenjatai diri dengan senapan dengan bersenjata lengkap.
"Di lokasi temuan giok penjagaan kita perketat, warga yang menuju ke lokasi kita batasi, ini untuk menghindari konflik terjadi," ujar Samsul.
Penemuan batu giok jenis idocrase seberat 20 ton di Kabupaten Nagan Raya sempat membuat geger. Sebab, batu itu menjadi buruan banyak pihak lantaran saat ini masyarakat tengah demam mengoleksi batu giok dan akik. Menurut pengurus Gabungan Pecinta Batu Alam (GaPBA) Aceh, harga batu itu ditaksir bisa mencapai Rp 30 miliar, itu bila 60 persen batu tersebut jenis idocrase super. "60 persen saja batu giok idocrase super, kita taksir harga Rp 30 miliar," kata ketua GaPBA Aceh, Nasrul Sufi.
Namun, perjalanan menuju ke lokasi tempat temuan giok 20 ton tidak mudah. Pengunjung mesti menyusuri hutan dan sungai sejauh sepuluh kilometer dari pusat keramaian.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.202 gempa bumi terjadi di wilayah Aceh.
Baca SelengkapnyaBuah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaWarga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca SelengkapnyaMayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca SelengkapnyaKedatangannya di Tanah Air, membuat Risma harus membayar sejumlah uang bea cukai yang totalnya sampai Rp360 juta. Ternyata ini yang dibawa.
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca Selengkapnya