Pelantikan KarSa diwarnai unjuk rasa pro dan kontra
Merdeka.com - Setelah tertunda hampir dua jam, prosesi pelantikan Soekarwo - Syaifullah Yusuf (KarSa) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, dimulai sekitar pukul 10.50 Wib. Massa dari Poros Pemuda (PP) Jawa Timur tampak tiba di lokasi pelantikan untuk melakukan pengamanan dari ancaman kelompok yang berusaha menggagalkan acara.
Puluhan orang dari PP Jawa Timur yang berada di sekitar 100 meter dari Gedung DPRD Jawa Timur itu langsung menggelar orasi di Jalan Indrapura, Surabaya. Selain itu, massa aksi juga membentangkan sejumlah poster berisi dukungan terhadap pelantikan pasangan KarSa.
"Mari kita hormati keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Secara hukum, pasangan KarSa sah memenangkan Pilgub Jatim pada Agustus 2013 lalu. Untuk itu, kami mendukung pelantikan KarSa oleh Mendagri, Gamawan Fauzi ini," teriak salah satu orator aksi, Mahmudi, Rabu (12/1).
Massa aksi ini juga menyatakan, pasangan KarSa terbukti dan siap untuk memajukan Jawa Timur untuk lima tahun ke depan. "Aksi ini bentuk dukungan kami kepada pasangan KarSa. Kami harap mereka tetap berkomitmen untuk kemakmuran Jawa Timur," katanya.
Di tempat terpisah, di Gedung Grahadi Surabaya, berdasarkan informasi yang diterima merdeka.com, aksi unjuk rasa dari beberapa elemen juga dilakukan.
Massa yang menggelar aksi di Gedung Grahadi ini, merupakan mereka yang menolak pelantikan KarSa oleh Mendagri. Mereka di antaranya dari Insan Demokrasi (Indeks) Jawa Timur serta dari kelompok mahasiswa dan Muslimat NU.
Koordinator Aksi Massa Indeks Jawa Timur, Sefri mengatakan, pelantikan pasangan KarSa pada hari ini, terkesan dipaksakan.
"Masih banyak pertanyaan yang perlu dipertegas jawabannya oleh beberapa pihak. Di antaranya pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar yang mengatakan, Khofifah ( Khofifah Indar Parawansa ) menang 2:1 dalam sidang panel. Namun kalah dalam sidang pleno," kata dia.
Massa anti-pelantikan ini juga menilai, jika pelantikan terus berlanjut tanpa memperhatikan dan mempertegas beberapa pertanyaan tersebut, hal itu merupakan pembodohan publik mengenai prinsip demokrasi sesungguhnya.
"Bahkan pelantikan ini dinilai sebagai cara-cara Orde Baru yang membuat rakyat harus diam terhadap semua manipulasi yang dilakukan beberapa pihak penguasa," tegas dia.
Sementara itu, di Gedung DPRD Jawa Timur, setelah tertunda selama hampir dua jam, pada pukul 10.50 WIB, acara baru dimulai, karena Mendagri telah tiba di lokasi. Padahal, rencana awal, pelantikan dimulai pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, dilakukan pengambilan sumpah jabatan oleh pasangan KarSa di hadapan sekitar 5 ribu undangan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertemuan itu rencananya bakal dilaksanakan siang hari di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaKudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dewan Pers bersama segenap masyarakat pers siap melakukan ‘Deklarasi Kemerdekaan Pers’ di Hall Dewan Pers, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Sabtu (10/2).
Baca SelengkapnyaRelawan Ganjar-Mahfud MD menggelar acara 'Pesta Rakyat Ganjar Mahfud' di Halaman Stadion Joyo Kusumo, Kabupaten Pati
Baca SelengkapnyaBerkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaKaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku belum mengetahui peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaAldioanto (67) terlahir normal sebagai laki-laki, akibat dirumahkan dari suatu perusahaan tempatnya bekerja sebagai pramugara di Garuda Indonesia.
Baca Selengkapnya