Pakai Kalung Kiai Rajamala, Gibran Sebut Bukan untuk Tolak Bala
Merdeka.com - Beberapa hari terakhir, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terlihat mengenakan kalung berbentuk replika Kiai Rajamala. Kalung tersebut juga dipakai saat memantau pengamanan reuni alumni 212 di Plaza Manahan, Kamis (2/12) lalu.
Dalam sejarah Keraton Kasunanan Surakarta, Rajamala merupakan canthik atau hiasan kepala perahu saat Raja Paku Buwono (PB) IV berkuasa. Kapal tersebut pernah menjadi kendaraan andalan tatkala raja hendak pergi ke Sumenep, Madura untuk melamar putri Bupati Cakraningrat. Tak ayal cerita mistis sering dikaitkan.
Ditemui di Balai Kota Solo, Gibran menampik adanya isu mistis. Ia sengaja membeli kalung Kiai Rajamala, untuk membantu para pelaku UMKM.
"Nglarisi UMKM aja. Ora ah (tidak ada cerita mistis), bukan tolak bala. Nglarisin UMKM," ujar Gibran, Rabu (8/12).
Gibran mengaku suka membeli atau berbelanja produk UMKM. Termasuk kalung Rajamala yang ia kenakan buatan dari pelaku UMKM bernama Gogon. Ia membeli barang unik tersebut seharga Rp25.000.
"Batik, segala macam UMKM semua. Semua suka, batik, makanan," katanya.
Selain barang-barang tersebut Gibran juga membeli topeng, wayang kulit, aksesoris, batik, tempat kerupuk, jam tangan kayu, kacamata kayu, produk-produk kulit dan lainnya. Menurut Gibran barang-barang yang dibeli dari UMKM untuk konsumsi pribadi. Namun tak jarang dibagikan sebagai souvenir jika ada tamu atau kunjungan kepala daerah.
"Saya itu mau bikin pameran dari UMKM," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.
Baca SelengkapnyaSamin Surosentiko dikenal sebagai penentang keras kolonialisme.
Baca SelengkapnyaGibran mengaku sedang meninjau progres revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDulu, busana ini memiliki makna yang digunakan hanya pada acara-acara formal. Namun, zaman telah berubah, kini telah melebur menjadi pakaian sahari-hari.
Baca SelengkapnyaPemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.
Baca SelengkapnyaLokasi ini jadi salah satu destinasi sejarah untuk mengenang kejayaan Kesultanan Banten yang pernah berkuasa.
Baca SelengkapnyaBupati Kendal beri ucapan selamat kepada Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya