Nurdin Halid soal Moeldoko Ketum PSSI: Asal jangan mau merampok
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Nurdin Halid, tak mempermasalahkan jika mantan Panglima TNI, Moeldoko mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI. Menurut dia, siapa pun yang memimpin harus menghargai tatanan dari organisasi PSSI.
"Asal jangan mau merampok kewibawaan PSSI dengan kekuasaan. Itu yang enggak benar," kata Nurdin dalam sebuah diskusi dan bedah buku 'Pecah Belah Partai Golkar', Jakarta, Sabtu (12/9).
Nurdin menilai latar belakang Moeldoko sebagai orang militer tidak akan mempengaruhi sistem dari PSSI. Selama gaya kepemimpinan Moeldoko bukan atas kehendak penguasa.
"PSSI kan kebanyakan dari militer. Enggak ada masalah," terangnya.
Dia enggan berspekulasi terkait pencalonan Moeldoko sebagai Ketua Umum PSSI. Nurdin menegaskan, siapapun pimpinannya harus bisa menjaga marwah dari PSSI.
"Karena marwah PSSI harus dijaga dengan statutanya. Ketika statuta diinjak-injak maka seluruh elemen PSSI harus bangkit melawan," pungkas dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko menekankan instansi terkait tak boleh diam saja apabila ada praktik korupsi.
Baca SelengkapnyaNurdin Halid Nilai Airlangga Hartarto Masih Layak Pimpin Golkar, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut Satpol PP secara organisasi belum mendapatkan posisi yang jelas seperti Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelumnya Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berpandangan pembagian bansos oleh pemerintah sangat rentan disalahgunakan
Baca SelengkapnyaTB Hasanuddin menegaskan, dalam militer saat ini tidak ada istilah pangkat kehormatan lagi.
Baca SelengkapnyaPejuang asal Padang ini pencetus lahirnya pemberontakan untuk mengkritik pemerintahan rezim Soekarno yang dianggap inkonstitusional.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, Moeldoko pernah ingin merebut Demokrat dari tangan AHY.
Baca Selengkapnya