Musim hujan, Menteri Marwan minta kepala desa siaga bencana
Merdeka.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, sangat mengkhawatirkan terjadinya bencana di desa-desa terpencil. Apalagi saat ini, musim hujan sedang melanda wilayah Indonesia dan sekitarnya.
"Desa-desa terpencil kondisi alamnya sulit dijangkau bahkan sebagian masih terisolir, kalau terkena bencana banjir atau longsor kita khawatir akan kesulitan untuk secepat mungkin bisa memberikan pertolongan dan bantuan" kata Marwan di Jakarta, Jumat (13/2).
Dia mengimbau agar kepala desa waspada bencana sejak dini, menyiapkan langkah-langkah untuk menghadapi situasi bencana. Misalnya, kata dia, membentuk tim tanggap bencana, membuat posko, menyiapkan tempat penampungan, dapur umum, pengobatan umum, perawatan pasien, trauma healing, dan kebutuhan lainnya.
Marwan juga segera berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait untuk meyiapkan action plan penanggulangan bencana desa-desa terpencil. Dia meminta kepada Pemerintah Daerah untuk segera memberikan perhatian ekstra dan mendatangi langsung desa-desa terpencil supaya melihat langsung kondisinya dan tahu betul apa saja kebutuhannya.
"Desa-desa terpencil itu kondisinya serba terbatas, untuk menghadapi bencana jelas mereka sangat butuh bantuan khususnya dari Pemerintah, pasokan makanan, pakaian, obat-obatan, peralatan, tim medis, dan bantuan kemanusiaan lainnya" tutur dia.
Dia berjanji akan memberikan perhatian ekstra terhadap desa-desa terpencil. Selain pembangunan infrastruktur, desa-desa terpencil akan mendapat pemberdayaan di bidang sosial ekonomi melalui program kewirausahaan, bantuan modal usaha, pelatihan dan pendampingan.
"Kita akan percepat pembangunan desa-desa terpencil, mereka dapat memanfaatkan dana desa bantuan pusat dan daerah untuk membangun infrastruktur desa, menggerakkan ekonomi desa, memberikan pelayanan sosial kepada warga desa, yang penting semuanya disepakati bersama melalui musyawarah desa dan pengelolaannya secara amanah" tegas Politikus PKB ini.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMuhadjir meminta Pemko, Pemkab, Pemrov, TNI, Polri serta masyarakat jangan asal mengartikan bencana tersebut sembarangan
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan pemerintah juga punya tujuan besar pembangunan yang juga harus dikawal dan dijaga bersama-sama.
Baca Selengkapnya